Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hari Otak Sedunia yang dirayakan pada 22 Juli menjadi peringatan tahunan yang amat penting, karena di zaman modern ini semakin banyak masalah kesehatan yang berhubungan dengan neurologi atau sistem syaraf, terutama pada organ otak.
Direktur Siloam Hospitals Lippo Village, dr. Jeffry Oeswadi MARS., menyampaikan setidaknya ada lima hal yang fokus dikampanyekan dalam rangka world brain day tahun 2022.
Pertama, kesadaran akan esehatan otak sangat penting untuk Kesehatan fisik, mental dan sosial seseorang.
Kedua, perlunya pencegahan. Kebanyakan penyakit otak sebenarnya bisa dicegah Ketiga, advokasi. Pendidikan adalah kunci untuk Kesehatan otak
Keempat, kesamaan akses untuk sumber daya, perawatan dan rehabilitasi itu sangat penting untuk Kesehatan otak.
“Karena kesehatan otak itu secara khusus memang harus pemiliknya yang menjaga, baik secara fisik maupun mental. Karena para dokter hanya menjaga jika sudah terjadi gejala penyakit terkait organ otak atau dalam proses penyembuhan,” tutur Jeffry Oeswadi di acara diskusi memperingati Hari Otak Sedunia atau World Brain Day di Siloam Hospitals Lippo Village, Minggu (25/07/2022).
Baca juga: Sejarah Hari Otak Sedunia/World Brain Day pada 22 Juli, Kampanyekan Pentingnya Kesehatan Otak
Melihat betapa pentingnya peran otak, masyarakat harus lebih sadar akan efek kesehatan otak dan aktif melakukan upaya pencegahan agar organ otak tidak mengalami gangguan.
Dokter Spesialis Bedah Siloam Hospitals Lippo Village (SHLV), dr. Petra Octavian P Wahjoepramono Sp.BS. mengingatkan agar kinerja organ otak dapat terjaga melalui stimulus saraf agar otak senantiasa berfungsi.
“Konsumsi obat, termasuk kemoterapi bukan penyebab utama seseorang mengalami demensia atau kepikunan, agar otak kita tetap berfungsi dengan baik, cara terbaik adalah dengan menggunakannya”, ungkap Petra pada acara yang sama.
Baca juga: Manfaat Kacang Kenari untuk Kesehatan, Tingkatkan Kesehatan Otak hingga Membantu Lawan Kanker
Menurut Petra Octavian, timbulnya penyakit pikun atau demensia pada usia lanjut, disebabkan karena otak tidak mendapatkan rangsangan. Termasuk didalam nya menjaga kesehatan mental.
Dia menyarankan agar otak tetap harus dirangsang agar tetap sehat. Misalnya dengan rutin membaca, melukis, berdiskusi atau menjalankan hobi yang bermanfaat. Tujuannya agar kesehatan mental tetap terjaga.
Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.