Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bupati Morowali Utara Delis Julkarson Hehi mendorong realisasi investasi di wilayahnya dapat berdampak langsung pada peningkatan kesejahetraan masyarakat.

Hal tersebut disampaikan saat penandatangan nota kesepahaman pemerintah Kabupaten Morowali Utara dan PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Kantor Pusat Pasar Kerja Kementerian Ketenagakerjaan RI di Jakarta.

“Realisasi investasi kami tahun lalu sangat tinggi mencapai 248 persen dari target awal Rp4,8 triliun yaitu diangka Rp11 triliun, karena banyak industri pertambangan yang masuk ke Morowali Utara,” kata Delis dalam keterangan yang diterima, Jumat (29/7/2022).

Delis mengungkapkan tingginya nilai investasi telah mendorong pertumbuhan ekonomi Morowali Utara yang tumbuh diatas rata-rata nasional. 

Baca juga: Kemenperin Kembangkan Program Pendidikan Setara Diploma Satu Vokasi Industri di Morowali

Namun demikian, penurunan angka kemiskinan dan pengangguran tidak turun secara signifikan. 

“Terdapat beberapa penyebab tidak berimbangnya investasi dan pertumbuhan ekonomi dengan  kesejahteraan masyarakat diantaranya penyerapan tenaga kerja lokal kurang maksimal dan migrasi tenaga kerja terlalu tinggi,” terangnya.

Menurut Delis, kerjasama antara pemkab Morut dan PT GNI diharapakan dapat menjadi jalan keluar untuk penyerapan tenaga kerja lokal terutama untuk tenaga kerja skill. Sehingga penurunan angka pengangguran dan kemiskinan bisa signifikan. 

“PT GNI telah membuka diri untuk memberikan perencanaan kebutuhan tenaga kerja dalam mendukung percepatan investasinya dan oleh karena itu kami telah menggandeng PT Total HR Indonesia sebagai mitra strategi kami dalam pelaksanaan program peningkatan kapasitas. Harapanya akan mendorong peningkatan penyerapan tenaga kerja lokal dengan spesifikasi kemampuan tertentu,” pungkasnya.

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor turut mengapresiasi langkah pemerintah kabupaten Morowali Utara dan PT Gunbuster Nickel Industry atas inisatif untuk mendorong pelatihan dan penyerapan tenaga kerja lokal.

“Hari ini kami menyaksikan MoU, mudah-mudahan pelatihan-pelatihan berbasis kebutuhan industri yang akan dikerjasamakan dapat mendorong tenaga kerja skill di daerah,” ujar Afriansyah. 

Direktur total HR Indonesia Aulia Febrina menambahkan, bahwa pihaknya akan mendukung tidak hanya peningkatan kapasitas.

Namun juga menjembatani digitalisasi informasi pasar karja pasar kerja lokal agar dapat tergabung dalam ekosistem siapkerja sesuai visi 9 lompatan kemnaker.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.