Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan, pemerintah akan terus mendorong upaya penyelamatan Garuda Indonesia.
Melalui beragam upaya yang telah dilakukan, seperti terkait penegakan hukum, bekerja sama dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin, Erick menilai kinerja Garuda kini semakin positif.
“Transformasi Garuda menunjukkan kinerja positif. Garuda Indonesia siap-siap terbang lebih tinggi,” kata Erick, Jumat (12/8/2022).
Dari beragam upaya penyelamatan yang dilakukan, Erick turut mengapresiasi komitmen Jaksa Agung ST Burhanuddin yang turut membantunya melakukan bersih-bersih BUMN.
Baca juga: Pakar Hukum: Kejagung Harus Bongkar Keterlibatan Pihak Lain dalam Kasus Garuda
Selain Garuda, kolaborasi penegakan hukum dan penindakan praktik korupsi antara Erick Thohir dan ST Burhanuddin turut menyasar perusahaan pelat merah lain, seperti PT PLN, Krakatau Steel, Jiwasraya, Asabri, hingga Waskita Beton.
“Terima kasih Pak Jaksa Agung ST Burhanuddin yang senantiasa berkolaborasi dengan kami dalam bersih-bersih BUMN. Ini terus kami dorong, agar bisa menjadi institusi yang sehat dan berkontribusi lebih banyak untuk rakyat,” ujarnya.
Ke depan, Erick menjelaskan, fokus Garuda Indonesia adalah melayani penerbangan domestik.
Baca juga: Erick Thohir Sentil BUMN, Jangan Jadi Dinosaurus Karena Tak Sanggup Beradaptasi
Hal ini dilakukan untuk ikut menggerakkan roda perekonomian daerah, termasuk menjadi penghubung antar pulau, kota, dan juga daerah untuk menganyam persatuan.
Sebelumnya, Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Al Azhar Indonesia Suparji Ahmad mengatakan, kolaborasi antara Erick Thohir dan ST Burhanuddin positif untuk penegakan hukum dan pemberantasan korupsi.
Menurut Suparji, apa yang dilakukan Erick Thohir, bekerja sama dengan Kejaksaan Agung, menjadi bagian dari upaya membersihkan dan menyehatkan BUMN dan praktik korupsi.
“Duet Erick Thohir dan Jaksa Agung merupakan kolaborasi yang baik, bagian dari upaya menyehatkan dan membersihkan BUMN dari praktik korupsi, praktik yang merugikan keuangan negara,” jelas Suparji.
Maka itu, dia berpendapat bahwa apa yang dilakukan Erick Thohir harus dijadikan teladan oleh pemimpin kementerian dan lembaga lainnya. Dia menilai sinergi tersebut mampu menutup celah praktik-praktik rasuah di pemerintahan.
Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.