Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tim khusus dari Pangkalan TNI AL (Lanal) Banyuwangi berhasil menggagalkan penjualan benih (baby) lobster ilegal sebanyak 7.862 ekor pada Rabu (13/7/2022).

Komandan Pangkalan Angkatan Laut Banyuwangi Letkol Laut (P) Ansori mengatakan kehadiran Tim reaksi cepat ini akan terus ditingkatkan di wilayah rawan untuk mencegah upaya penjualan baby lobster di wilayah kerja Lanal Banyuwangi yang cukup luas.

Wilayah yang dimaksud yakni dua kabupaten yang menjadi sumber keberadaan baby lobster yaitu Kabupaten Banyuwangi dan Jember.

“Tentunya dengan strategi dan pola yang lebih maksimal, sehingga seluruh pelaku dan penyandang dananya bisa kami amankan dan proses secara hukum sesuai ketentuan undang-undang yang berlaku,” kata Ansori dalam keterangan resmi Dinas Penerangan TNI AL pada Senin (18/7/2022).

Baca juga: TNI AL Evakuasi Crew Kapal Perang Australia yang Alami Serangan Jantung di Perairan Bali

Sehari sebelumnya, Lanal Banyuwangi juga berhasil mengevakuasi dan menyelamatkan ABK Kapal Motor (KM) Lautan Papua Indah GT 425 milik PT Wogikel Papua Jaya yang mengalami kebakaran.

Kapal tersebut terbakar di Perairan Paiton Probolinggo pada titik koordinat 07°39’138″ S – 113°31’924″ E pada Selasa (12/7/2022).

Kapal itu sedang dalam pelayaran dari Probolinggo dengan tujuan mencari ikan di sekitar Perairan Aru.

Peristiwa berawal dari adanya laporan dari Nahkoda KM Lautan Papua Indah yang melaporkan terjadinya kebakaran terhadap kapalnya.

Nahkoda meminta pertolongan kepada Poskamladu (Pos Keamanan Laut Terpadu) Paiton untuk membantu mengevakuasi dan memadamkan api kapalnya.

Danposkamladu Paiton Letda Laut (S) Herdin kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Ansori.

Prajurit Lanal Banyuwangi bersama personel Satpolairud Polres Probolinggo, Kesyahbadaran Probolinggo, Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo dengan menggunakan 4 Tug Boat diantaranya TB Banyak, TB JKW Pelita 1, TB Intan Megah 20 dan TB Bomas Potenza bergerak cepat menuju lokasi terbakarnya KM Lautan Papua Indah.

Setelah api yang membakar KM Lautan Papua Indah mulai bisa dikendalikan, sebagian badan kapal sudah terendam air sehingga posisi kapal miring dan akhirnya kapal tersebut tenggelam tidak bisa diselamatkan.

Sementara itu, nahkoda dan 19 ABK serta 6 ABK titipan dari kapal lain berhasil diselamatkan.

“Dalam berbagai kesempatan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono selalu menekankan agar sesegera mungkin memberikan bantuan terhadap kesulitan rakyat dengan mengoptimalkan segala kemampuan yang dimiliki sehingga keberadaan Prajurit TNI AL dimanapun dapat bermanfaat bagi masyarakat sekelilingnya,” kata keterangan tersebut.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.