Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Platform media sosial milik mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Truth Social belum mendapat izin untuk didistribusikan di Google Play Store.

Juru bicara Google pada Selasa (30/8/2022) kemarin, mengungkapkan penundaan ini dikarenakan moderasi konten pada platform tersebut tidak memadai.

Meskipun telah diluncurkan di Apple App Store pada 21 Februari lalu, namun ponsel Android menguasai sekitar 40 persen pasar smartphone AS.

Baca juga: Truth Social, Aplikasi Medsos Mirip Twitter Milik Donald Trump Siap Meluncur 21 Februari

Tanpa toko aplikasi Google, sebagian besar pengguna smartphone di AS tidak dapat mengunduh Truth Social.

“Pada 19 Agustus, kami memberitahu Truth Social tentang beberapa pelanggaran kebijakan standar dalam pengajuan aplikasi mereka saat ini dan menegaskan kembali bahwa memiliki sistem yang efektif untuk memoderasi konten buatan pengguna adalah syarat dari persyaratan layanan kami untuk aplikasi apa pun untuk ditayangkan di Google Play Store,” kata Google dalam pernyataannya, yang dikutip dari Reuters.

Perusahaan induk Truth Social, Trump Media & Technology Group (TMTG), mengatakan dalam siaran persnya, mereka akan terus bekerja sama dengan Google untuk memastikan aplikasi tersebut tidak melanggar kebijakan di Google Play Store.

Baca juga: Hindari Unggah di Media Sosial saat Emosional Tidak Stabil, Berikut Bahayanya

“Kami terus bekerja dengan itikad baik dengan Google untuk memastikan bahwa Truth Social Android App sesuai dengan Google kebijakan tanpa mengorbankan janji kami untuk menjadi surga bagi kebebasan berbicara,” ujar TMTG.

Namun, TMTG menyinggung ada beberapa aplikasi yang melanggar kebijakan Google mengenai konten seksual, yang tetap diizinkan beredar di Google Play Store.

“Selain itu, beberapa aplikasi pesaing kami diizinkan di Google Play Store meskipun melanggar larangan Google atas konten seksual dan kebijakan lainnya, sedangkan Truth Social tidak menoleransi konten seksual eksplisit,” ungkap perusahaan ini.

Truth Social menandai kemunculan Donald Trump di media sosial, setelah Twitter, Facebook dan Youtube melarang mantan Presiden AS ini berada di platform mereka.

Larangan ini datang setelah Trump dituduh memposting pesan di media sosial yang berisi hasutan, yang mendorong terjadinya kerusuhan US Capitol pada 6 Januari 2021.

TMTG sebelumnya berjanji, Truth Social akan menghadirkan pengalaman yang menarik dan bebas sensor bagi penggunanya.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.