Selasa, 30 Agustus 2022 – 16:44 WIB

VIVA Politik – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyebutkan seluruh daerah pada perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) wilayah Jawa-Bali berada pada level 1.

“Seluruh daerah Indonesia seluruh kabupaten kota masuk level 1, artinya, terkendali; hijau. Saya berterima kasih pada bapak ibu sekalian,” kata Tito Karnavian, di Jakarta Selasa, 30 Agustus 2022.
 
Pemerintah Indonesia memperpanjang PPKM di wilayah Jawa-Bali guna menekan laju COVID-19.

Suasana Kota Semarang saat PPKM level 1.

Suasana Kota Semarang saat PPKM level 1.

Photo :

  • tvOne/ Teguh Joko Sutrisno

 
PPKM berlaku dari 30 Agustus sampai dengan 5 September 2022. Selama PPKM satu pekan ke depan. Hal itu tertuang dalam Inmendagri Nomor 41 Tahun 2022 yang diteken Mendagri Tito Karnavian pada 29 Agustus 2022.
 
Direktur Jenderal Bina Adwil Kementerian Dalam Negeri Safrizal ZA menyebutkan PPKM diperpanjang, agar masyarakat tetap waspada terhadap penularan COVID-19 di Indonesia seiring dengan makin meningkatnya mobilitas dan pemulihan perekonomian nasional.
 
Ia juga mengatakan penetapan level 1 pada seluruh wilayah Jawa-Bali didasari pertimbangan dan masukan dari para pakar dengan mempertimbangkan kondisi faktual di lapangan.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian

Photo :

  • VIVA / Andrew Tito (Jakarta)

 
“Penentuan level kabupaten/kota tetap berpedoman pada indikator transmisi komunitas pada indikator penyesuaian upaya kesehatan masyarakat dan pembatasan sosial dalam penanggulangan pandemi COVID-19 yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan serta pertimbangan kondisi sosial ekonomi masyarakat,” ujarnya
 
Safrizal mengatakan pihaknya terus menyampaikan kepada seluruh pemangku kepentingan di daerah baik dari pemerintah, Forkompimda, TNI/Polri, ataupun para pemangku kepentingan lainnya untuk terus menjalin kerja sama dalam penegakan protokol kesehatan untuk menjaga kondisi pandemi yang makin membaik.
 
Safrizal meminta para kepala daerah untuk terus melakukan dukungan percepatan pelaksanaan vaksinasi booster secara proaktif, terfokus, dan terkoordinasi sebagai wujud pencegahan terhadap varian baru yang muncul.
 
“Oleh karena itu vaksinasi booster harus terus dipercepat, begitu pula dengan pemakaian aplikasi PeduliLindungi harus terus dilakukan sebagai salah satu upaya melakukan tracing,” ujarnya. (ant)

Artikel ini bersumber dari www.viva.co.id.