Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Politisi senior Partai NasDem, Zulfan Lindan, menilai pernyataan Habib Rizieq Shihab yang menyebut negara darurat kebohongan menunjukkan bahwa itu adalah sikap ideologis seorang Rizieq.
“Yang berubah itu kan sikap pragmatis. Sikap ideologis kan enggak berubah, karena kan kalau di dalam dan di luar sama saja. Mungkin kalau lebih lama di dalam lebih bagus lagi, zikir lebih banyak,” kata Zulfan dalam diskusi Adu Perspektif Total Politik yang disiarkan di kanal Youtube detik.com, dilihat Kamis (21/7/2022).
Zulfan menyebut sosok Rizieq sebagai kawan dan tidak sama sekali bermusuhan antara NasDem dan Rizieq.
“Ya biasanya orang kan lebih senang di dalam kan, karena kalau di luar kan dia diganggu dia. Itu kalau orang-orang tasawuf seperti itu,” ujar dia.
Namun, dia juga menduga pernyataan darurat kebohongan tersebut ditujukan kepada kawan-kawan seperjuangan politiknya yang mungkin telah berbeda haluan.
“Pastilah, dia seorang pemimpin, pasti mengharapkan adanya loyalitas. Ya mungkin ya, karena begitu dia keluar kok sepi-sepi saja,” tandas Zulfan.
Sebelumnya, Mantan pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab kembali menggaungkan revolusi akhlak setelah resmi bebas bersyarat, Rabu (20/7/2022).
Hal tersebut disampaikan Habib Rizieq Shihab saat menggelar konferensi pers tertutup di rumahnya di kawasan Petamburan III, Jakarta Pusat.
“Ingin saya sampaikan diisini saudara, sebagai mana yang telah saya sampaikan setiba di tanah air waktu saya pulang dari Kota Suci Mekah yaitu ayo kita gaungkan kembali terus yaitu revolusi akhlak, revolusi akhlak dengan cara yang berakhlak,” kata Habib Rizieq dalam siaran live streaming YouTube Islamic Brotherhood TV.
Baca juga: Kata Kemenkumham soal Status Tahanan Kota Habib Rizieq Shihab, Ada Beda Tafsir
Dalam hal ini, Habib Rizieq juga menyinggung kondisi negara yang mengalami kerusakan hingga darurat kebohongan yang membudaya.
“kalo tadi di sampaikan oleh tuan guru kita, orang tua kita mualim Kyai Haji Maulana Kamal Yusuf bagaimana kita punya negeri dimana-mana ada kerusakan, dimana-mana ada kemungkaran saudara,” jelasnya.
“Maka kebohongan sudah membudaya dan negeri kita lagi darurat kebohongan. karena itu, yang saya ingin sampaikan di sini saudara apa itu darurat kebohongan, apa itu darurat korupsi, apa itu darurat kedzaliman, apa itu darurat utang, apa itu darurat ekonomi dan lain sebagainya,” sambungnya.
Lebih lanjut, Habib Rizieq mengungkapkan dengan revolusi akhlak, semua kerusakan yang ada dapat diobati.
“Orang kalo akhlaknya baik tak akan korupsi, orang yang akhlaknya baik tidak akan berbuat dzalim, orang kalo akhlaknya baik tidak akan menyusahkan rakyat, orang yang akhlaknya baik tak akan merusak negeri, orang yang akhlaknya baik tidak akan menghina agama, menghina rasul, menghina alquran, tidak saudara,” ungkapnya.
Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.