Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
 
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Perusahaan pemberi pinjaman cryptocurrency Celcius Network LLC menggugat mantan manajer investasinya sendiri bernama Jason State atas tuduhan pencurian aset senilai puluhan juta dolar. 

Pencurian aset tersebut diyakini terjadi sebelum Celcius mengalami kebangkrutan pada bulan lalu. Dalam pengaduan yang diajukan ke Pengadilan Kepailitan Manhattan, New York, Celcius menuduh Jason Stone dan perusahaannya KeyFi Inc melakukan kelalaian besar dalam berinvestasi kripto.

Melansir dari Reuters, Celcius menyatakan Stone terbukti tidak berkompeten dalam menginvestasikan koin kripto secara menguntungkan, sehingga menyebabkan kerugian puluhan juta dolar.

Stone dituding menyalahgunakan aset untuk membeli ratusan Non-Fungible Token (NFT) yang dia simpan.

Celcius juga menuduh mantan manajer investasinya ini menutupi jejak kejahatannya dengan menggunakan platform crypto mixer terbesar Tornado Cash.

Gugatan yang diajukan Celcius pada Selasa (23/8/2022) kemarin datang setelah KeyFi menggugat Celcius di pengadilan negara bagian New York di Manhattan pada enam minggu lalu.

Baca juga: Bappebti Hentikan Pendaftaran Pertukaran Kripto Baru, Ini Alasannya

Perusahaan yang didirikan Stone ini mengklaim Celcius telah menjalankan skema ponzi, salah mengelola simpanan pelanggan, gagal melindungi investasi dan menipu Stone untuk memberikan kompensasi senilai ratusan juta dolar.

Menurut dokumen yang diterima pengadilan, Jason Stone bekerja di perusahaan pemberi pinjaman kripto ini selama tujuh tahun sebelum akhirnya mengundurkan diri pada Maret 2021.

Pengacara Stone, Kyle Roche mengatakan kompensasi KeyFi, termasuk NFT, telah disahkan oleh Chief Executive Celsius Alex Mashinsky.

Baca juga: Pasar Kripto Tertekan, Bitcoin Anjlok 2,65 Persen dan Kini Bertahan di Level 21 Ribu Dolar AS  

“Pengarsipan terbaru Celsius adalah upaya untuk menulis ulang sejarah dan menggunakan KeyFi dan Mr. Stone sebagai kambing hitam atas ketidakmampuan organisasi mereka,” kata Roche dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui email.  

Sementara itu, Celcius yang berbasis di New Jersey, Amerika Serikat, mengajukan perlindungan Bab 11 dari kreditur pada 13 Juli lalu, satu bulan setelah Celcius membekukan penarikan dan transfer untuk 1,7 juta pelanggannya karena kondisi pasar kripto yang bergejolak.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.