Laporan Wartawan Tribunnews.com  Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, KYIV – Perusahaan energi Ukraina, Naftogaz saat ini tengah membutuhkan suntikan dana sebesar 8 miliar hingga 12 miliar dolar AS. Dana tersebut dialokasikan untuk meningkatkan produksi gas dalam negeri guna mengisi kekosongan stok bahan bakar di tengah invasi Rusia.

Dikutip dari Financial Post, pasokan gas di Naftogaz saat ini hanya ada 11,3 miliar meter kubik, jumlah tersebut diperkirakan tak akan cukup untuk memasok kebutuhan listrik selama berlangsungnya musim dingin di Ukraina, tepatnya pada pertengahan Oktober mendatang.

Hal inilah yang membuat Naftogaz berupaya untuk meningkatkan cadangan energinya sebanyak 15 miliar meter kubik gas, dengan menggunakan suntikan dana tadi.

Baca juga: Macron: Prancis Telah Siap Hadapi Pemotongan Pasokan Gas Rusia

Pemerintahan Volodymyr Zelensky resah apabila pada musim dingin nanti stok gas di negaranya tak dapat memenuhi kebutuhan listrik jutaan warga Ukraina.

“Kami berbicara dengan kreditur potensial, termasuk pemerintah AS, tetapi sejauh ini tidak ada komitmen untuk memberi kami jumlah penuh,” kata Chief Executive Officer Naftogaz, Yuriy Vitrenko.

Sebelum Naftogaz mengalami kekurangan pasokan, perusahaan gas ini pernah menjadi salah satu pemasok energi terbesar di kota-kota Ukraina.

Namun setelah Rusia mulai menginvasi Kyiv produksi di Naftogaz langsung mengalami penurunan drastis.

Terlebih setelah raksasa energi negara Rusia Gazprom memutus pasokan gasnya ke Eropa melalui rute Sokhranovka atau yang dikenal sebagai Sokhranivka, pada 11 Mei lalu.

Alasan ini yang membuat stok gas Ukraina ikut terkerek turun, dengan penurunan ini Vitrenko memperkirakan bahwa konsumsi gas Ukraina mungkin juga akan anjlok sebanyak 30 persen di sepanjang tahun 2022.

Kekhawatiran ini yang membuat Ukraina harus bekerja keras untuk mendapatkan suntikan dana demi meningkatkan cadangan gasnya.

Baca juga: Krisis Energi di Eropa, Gazprom Tak Menjamin Pipa Gas Bakalan Normal

Belum diketahui bagaimana Ukraina bisa mendapatkan suntikan dana senilai 12 miliar Dolar AS sebelum musim dingin dimulai, namun rencananya Naftogaz akan mengadakan pertemuan tertutup dengan pengacaranya untuk membahas perebutan hak atas kontrak transit gas Gazprom di Arbitrase Stockholm pada 2018 silam.

Apabila Vitrenko menang dalam persidangan ini  Naftogaz  diprediksi bisa mendapatkan dana ganti sebesar 2,6 miliar dolar AS.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.