Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Linde Indonesia akan menginvestasikan senilai lebih dari 100 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,4 triliun.

Investasi tersebut mencakupi pembangunan, pengelolaan kepemilikan, dan pengoperasian unit pemisahan udara (Air Separation Unit/ASU) untuk memasok gas oksigen dan nitrogen kepada fasilitas pemurnian tembaga (smelter) di Manyar, Gresik, Jawa Timur.

Fasilitas smelter tembaga yang baru ini merupakan kawasan pemprosesan tembaga terbesar di dunia yang nantinya akan melakukan pemrosesan konsentrat yang diperoleh dari tambang Grasberg yang dikelola PT Freeport Indonesia.

Vinayak Kembhavi, President Director, Linde Indonesia, Filipina dan Vietnam mengatakan, fasilitas terbaru Linde di kawasan ini diharapkan untuk dapat mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2024 dan akan menjadi salah satu unit pemisahan udara terbesar di Indonesia.

“Unit pemisahan udara yang baru akan hadir sebagai sebuah fasilitas yang dirancang dan disesuaikan untuk dapat menjalankan teknologi mutakhir dari Linde yang menghadirkan efisiensi energi yang lebih baik secara signifikan,” kata Vinayak dalam keterangannya, Rabu (20/7/2022).

Investasi Linde Indonesia ini dilakukan setelah mengumumkan penandatanganan perjanjian kerja sama penyediaan pasokan gas industri dengan kemurnian tinggi untuk PT Freeport Indonesia.
Gas oksigen dari Linde, kata dia akan digunakan pada pemurnian konsentrat tembaga.

Satu di antara rangkaian langkah awal dalam proses produksi katoda tembaga yang dipergunakan sebagai bahan mentah pada berbagai sektor industri, termasuk manufaktur kawat, kabel dan tubing.

Baca juga: Freeport Indonesia Targetkan Penurunan Karbon Sebesar 30 Persen Hingga 2030

“Kami berbangga untuk dapat mendukung PT Freeport Indonesia sejalan dengan prakarsa perusahaan dalam ekspansi kapasitas produksi,” kata Vinayak Kembhavi.

Dikatakannya, tembaga menjalankan peran penting dalam proses elektrifikasi transportasi dan proses industrialisasi sehingga menyambut baik untuk dapat bekerja sama dengan PT Freeport Indonesia dalam proyek ini.

Proyek ini merupakan investasi berskala besar ketiga dari Linde dalam mendukung industri pemrosesan tembaga di Indonesia setelah baru-baru ini perusahaan telah mengumumkan ekspansi kapasitas produksi gas oksigen di Gresik, Jawa Timur.

Tony Wenas, Direktur Utama PT Freeport Indonesia mengatakan, rekam jejak Linde telah dikenal lama atas pasokan gas industri yang aman serta dapat diandalkan menjadikan pertimbangan utama kami dalam menjalin kemitraan sejalan dengan prakarsa ekspansi operasi perusahaan.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.