Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
 
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Bitcoin melanjutkan penurunannya tahun ini dan bertahan di level 20 Ribu Dolar AS pada perdagangan hari ini, Minggu (28/8/2022).

Dikutip dari Coinmarketcap, Bitcoin (BTC), mata uang kripto terbesar dan paling terkenal di dunia, turun 1,16 persen dalam 24 jam terakhir dan diperdagangkan pada level 20,059,69 ribu dolar AS pada pukul 8:23 WIB.

Ether (ETH), mata uang kripto yang terhubung ke jaringan blockchain Ethereum anjlok 1,31 persen menuju ke 1.495,59 dolar AS.

Baca juga: Bitcoin Anjlok 68 Persen dari Puncaknya, Analis Yakin Pasar Kripto Dapat Kembali ke Zona Hijau

Tether (USDT) turun tipis 0,01 persen dan bertahan di level 1 dolar AS, sedangkan USD Coin (USDC) naik tipis 0,01 persen menuju ke level 1 dolar AS.

Mata uang kripto BNB (BNB) turun 0,97 persen dan diperdagangkan di level 278.30 dolar AS. Sementara Binance USD (BUSD) naik 0,05 persen menjadi 1 dolar AS.

XRP juga mengalami penurunan, jatuh 0,34 persen dan bertahan di level 0.3357 dolar AS. Sedangkan Cardano (ADA) melawan tren penurunan, melejit 4,72 persen menuju ke level 0,4525 dolar AS.

Solana (SOL) terkoreksi 0,88 persen dalam 24 jam terakhir menjadi 31,57 dolar AS. Mata uang kripto favorit Elon Musk Dogecoin (DOGE) turun 0,24 persen menuju ke level 0.06376 dolar AS.

Melansir dari Reuters, penurunan nilai Bitcoin terjadi setelah pasar valuta asing melemah pada perdagangan hari Jumat (26/8/2022) kemarin, yang jatuh karena Wall Street merosot dengan ketiga tolak ukur ditutup anjlok lebih dari 3 persen.

Baca juga: Pasar Kripto Tertekan, Bitcoin Anjlok 2,65 Persen dan Kini Bertahan di Level 21 Ribu Dolar AS  

Penurunan aset berisiko terjadi setelah Ketua Federal Reserve AS (The Fed) Jerome Powell memperingatkan agar tidak mengharapkan pengetatan kebijakan moneter dalam waktu dekat.

Pada perdagangan Sabtu (27/8/2022) kemarin, nilai Bitcoin bahkan berada di bawah 20 ribu dolar AS, bertahan di level 19,946 ribu dolar AS. Sedangkan Ether anjlok menjadi 1.467,2 ribu dolar AS.

“Bitcoin menembus di bawah 20.000 karena investor mengharapkan akhir pekan yang penuh pesimisme dari Jackson Hole untuk menurunkan sentimen,” kata analis pasar senior di perusahaan valuta asing OANDA, Edward Moya.

Baca juga: Saham Coinbase Ambles Terseret Penurunan Harga Bitcoin dan Ethereum Selama Pekan Ini

Moya menambahkan, gubernur bank sentral di Eropa dan Asia kemungkinan lebih pesimis dibandingkan Powel. Hal ini membuat investor bersiap dengan pelemahan yang terjadi di pasar kripto.

“Para gubernur bank sentral Eropa dan Asia kemungkinan akan jauh lebih pesimistis daripada Ketua Fed Powell dan itu membuat banyak pedagang bersiap untuk pembukaan yang lemah pada Minggu malam,” tambahnya.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.