VIVA Edukasi – Padang Mahsyar merupakan tempat yang sangat luas, di mana seluruh manusia akan dikumpulkan setelah mereka dibangkitkan dari kubur atau tempat lain yang Allah kehendaki, untuk diadili satu per satu di hadapan Allah SWT.
Padang Mahsyar menjadi tempat di mana Allah akan menimbang semua amal manusia dan dihisab. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Manusia akan dikumpulkan pada hari kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan belum di khitan.” (Hadits shohih diriwayatkan oleh Muslim, no.5102 dari Aisyah radhiyallahu anha).
Meski demikian, manusia tersebut pada akhirnya akan diberi pakaian. Dan manusia yang pertama kali diberi pakaian adalah nabi Ibrahim AS. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya orang pertama yang diberi pakaian pada hari kiamat adalah nabi Ibrahim.”(Hadits shahih. Diriwayatkan oleh al-bukhari, no. 4371).
Adapun pakaian yang dikenakannya ketika itu adalah pakaian yang dikenakan ketika mati. Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Mayit akan dibangkitkan dengan pakaian yang dikenakannya ketika mati.” (Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ibnu Hibban dalam Shahih-nya. Hadits ini dinilai shahih oleh al-Albani dalam Shohiih at-Targhib wat-Tarhib, no. 3575)
Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, tatkala hendak menguburkan jenazah ibunya, beliau meminta agar jenazah ibunya dikafani dengan pakaian yang baru. Beliau mengatakan,
“Perbaguskanlah kafan jenazah kalian, karena sesungguhnya mereka akan dibangkitkan dengan (memakai) pakaian itu.” (Fat-hul Bari Syarah Shahih al-Bukhari, 11/383).
10 penampilan golongan pelaku maksiat di Padang Mahsyar
Di Mahsyar ini, sebagaimana dikisahkan oleh Rasulluah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Mu’adz bin Jabal radhiallahu anh, terdapat 10 golongan pelaku maksiat dengan wajah dan penampilan mereka masing-masing sesuai dengan jenis kemaksiatan yang mereka lakukan selama hidup di dunia. Dikutip dari NU Online, berikut penjelasannya:
– Pertama, “Ada yang diserupakan wajahnya seperti monyet. Mereka adalah orang-orang yang ketika di dunia suka menyebarkan fitnah di antara manusia.”
– Kedua, “Ada yang diserupakan seperti babi. Yang serupa babi adalah orang suka makan harta haram dan merampas hak orang lain.”
– Ketiga, “Ada yang tubuhnya terbalik (kakinya di atas) dan diseret muka mereka. Yang tertelungkup kepalanya di bawah kakinya di atas, adalah kaum pemakan riba.”
– Keempat, “Ada yang buta tersungkur. Yang dalam keadaan buta adalah mereka yang bertindak zalim dalam pemerintahan.”
– Kelima, “Ada yang bisu tuli dan tidak berakal. Yang buta-tali ialah orang yang suka ‘ujub (bangga dan sombong) dengan amalannya.”
– Keenam, “Ada yang mengunyah-ngunyah lidahnya sendiri yang menjulur sampai ke dada; dari mulut mereka mengalir nanah laksana air liur berbau busuk dan membuat semua orang merasa jijik kepadanya. Yang mengunyah-unyah lidahnya sendiri seperti ini adalah para ulama dan hakim yang kata-katanya berlawanan dengan perbuatannya.”
– Ketujuh, “Ada yang disalib di atas palang-palang api. Yang tersalib di atas palang-palang api adalah orang yang suka memfitnah orang lain kepada penguasa.”
– Kedelapan, “Ada yang terpotong tangan dan kakinya. Yang terpotong-potong tangan dan kakinya adalah orang yang selalu mengganggu tetangganya.”
– Kesembilan, “Ada yang baunya lebih busuk dari bangkai. Yang baunya lebih busuk dari pada bangkai adalah orang yang selalu memuaskan hawa nafsunya, bergelimang dalam dosa syahwat dan menolak menunaikan hak Allah dalam harta kekayaannya.”
– Kesepuluh, “Ada yang memakai baju-baju panjang (terbuat dari timah meleleh). Mereka adalah orang yang selalu takabur, suka bermegah dan memuji diri.”
Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa para pelaku kemaksiatan di dunia, baik kemaksiatan itu merugikan orang lain atau hanya merugikan diri sendiri, akan ditampakkan oleh Allah di akhirat dengan wajah atau rupa binatang dan penampilan yang mengerikan.
Fakta-fakta Padang Mahsyar
– Tanah Putih
Padang Mahsyar adalah tempat berkumpulnya manusia setelah hari kiamat, dimana amal manusia akan ditimbang dan dihisab. Tempat tersebut digambarkan sebagai tanah rata berwarna putih, artinya belum pernah ditempati seseorang.
– Jarak Matahari
Rasulullah bersabda, bahwa Padang Mahsyar memiliki suhu yang sangat panas. Sebab, jarak matahari hanya sejengkal dari Padang Mahsyar sehingga manusia akan kepanasan dan berkeringat sesuai amalan masing-masing.
– Waktu
Allah SWT akan mengumpulkan manusia di Padang Mahsyar selama setengah hari dari lima puluh ribu tahun dengan terik matahari yang menyengat. Rasulullah bersabda, kondisi itu akan ringan bagi beberapa golongan yang dinaungi oleh Allah SWT.
– Golongan Yang Akan Mendapatkan Naungan ‘Arsy Allah Ta’ala
Pada hari yang sangat panas itu, Allah Ta’ala akan memberikan naungan kepada sebagian hamba pilihan-Nya. Tidak ada naungan pada hari itu kecuali naungan-Nya semata. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya): “Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah dengan naungan ‘Arsy-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali hanya naungan-Nya semata.
Golongan tersebut diantaranya:
1. Imam (pemimpin) yang adil.
2. Pemuda yang tumbuh besar dalam beribadah kepada Rabbnya.
3. Seseorang yang hatinya senantiasa terpaut pada masjid.
4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, dimana keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah.
5. Dan seorang laki-laki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang berkedudukan lagi cantik rupawan, lalu ia mengatakan: “Sungguh aku takut kepada Allah.”
6. Seseorang yang bershodaqoh lalu merahasiakannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya.
7. Dan orang yang berdzikir kepada Allah di waktu sunyi, lalu berlinanglah air matanya.” (Hadits shahih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, II/143 – Fat-h, dan Muslim, no. 1031).
Golongan lain yang mendapatkan naungan Allah Ta’ala adalah orang yang memberi kelonggaran kepada orang yang kesulitan membayar hutang kepadanya atau memutihkan hutang darinya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang memberi kelonggaran kepada orang yang sedang kesulitan membayar hutang atau memutihkan hutang orang tersebut, niscaya Allah akan menaunginya dalam naungan Arsy-Nya (pada hari Kiamat).” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 3006).
Demikian ulasan tentang Padang Mahsyar. Semoga kita mendapatkan hidayah dan pertolongan dari Allah SWT dan menjadi bagian dari golongan yang akan mendapatkan naungan ‘Arsy Allah Ta’ala.
Artikel ini bersumber dari www.viva.co.id.