Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Miliarder dan pendiri pertukaran kripto FTX, Sam Bankman Fried mengatakan Crypto Winter belum berakhir dan sejumlah pertukaran cryptocurrency mengalami kerugian.
Kekayaan pria berusia 30 tahun ini juga mengalami penurunan yang signifikan di tahun ini, akibat jatuhnya harga aset kripto. Namun Sam Bankman Fried tercatat masih memiliki kekayaan sebesar 8,1 miliar dolar AS.
“Ada beberapa bursa tingkat ketiga yang diam-diam sudah bangkrut. Ada perusahaan yang pada dasarnya terlalu jauh dan tidak praktis untuk mendukung mereka karena alasan seperti lubang besar di neraca, masalah peraturan atau tidak banyak bisnis yang tersisa untuk diselamatkan,” ujar Sam Bankman Fried tanpa menyebut perusahaan yang dimaksud.
Baca juga: Atur Industri Kripto, Uni Eropa Wajibkan Perusahaan Aset Digital untuk Kantongi Lisensi
Dikutip dari CNBC, mata uang kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, bitcoin, kehilangan 58 persen nilainya pada kuartal kedua tahun ini, dan menjadi kinerja kuartalan terburuknya sejak tahun 2011.
Harga bitcoin berada di bawah 19 Ribu Dolar AS pada Kamis (30/6/2022), jauh dari rekor tertingginya yang mencapai 69 ribu dolar AS.
Pertukaran cryptocurrency FTX milik Bankman-Fried menjadi pemberi pinjaman darurat di ruang kripto, yang berarti FTX telah memberikan pinjaman ke bursa kripto yang hampir bangkrut.
FTX juga dilaporkan pada Kamis kemarin, hampir mencapai kesepakatan untuk membeli perusahaan pemberi pinjaman kripto BlockFi, senilai 25 juta dolar AS.
Miliarder pemilik tim basket Dallas Mavericks, Mark Cuban mengatakan penurunan kripto saat ini seperti era dotcom bubble pada tahun 2000-an, akibat investasi spekulatif terhadap perusahaan berbasis internet dengan valuasi terlalu tinggi selama lima tahun, sebelum semuanya jatuh pada tahun 2001 dan 2022.
“Kripto sedang mengalami jeda yang dialami internet awal,” kata Cuban.
Baca juga: Sosok Dr Ruja Ignatova, Ratu Kripto Terlibat Penipuan Rp 59,8 Triliun, Jadi Buronan Kakap FBI
Cuban yang juga aktif di industri kripto, mengungkapkan ruang kripto saat ini terjebak dalam “fase imitasi”, di mana ada banyak perusahaan kripto dengan utilitas baru yang terlalu sedikit. Seperti Bankman-Fried, dia memperkirakan akan ada banyak perusahaan kripto akan gagal.
“Rantai yang meniru apa yang dimiliki orang lain, akan gagal,” ujar Cuban.
Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.