Recover Together, Recover Stronger bukan hanya tema yang perlu diusung bersama, tetapi merupakan resep untuk dunia pulih

JAKARTA, JITUNEWS.COM – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menekankan perlunya sebuah keunggulan kompetitif bagi para pelaku UKM agar bisa masuk ke rantai pasok global selain kerja sama ekonomi antara negara-negara G20 untuk memulihkan perekonomian dunia juga merupakan hal yang sangat penting.

“Recover Together, Recover Stronger bukan hanya tema yang perlu diusung bersama, tetapi merupakan resep untuk dunia pulih dan tumbuh bersama lebih cepat lagi,” ucap MenKopUKM Teten Masduki.

MenKopUKM menegaskan, walaupun reaksi sebagian besar negara di tengah kesulitan ekonomi ini adalah melakukan proteksi untuk ekonominya masing-masing, negara-negara G20 tidak boleh melupakan bahwa perekonomian dunia sangat bergantung kepada mereka.

Arif Wibowo Resmi Pimpin Garuda Indonesia

Menteri Teten mengatakan, dalam laporan Global Economic Prospects Bank Dunia Juni 2022 menyebutkan bahwa dampak dari pandemi COVID-19 ditambah invasi Rusia ke Ukraina memperparah perlambatan ekonomi global.

Diperkirakan pertumbuhan ekonomi yang rendah dan peningkatan inflasi akan terjadi untuk waktu yang lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi dunia bahkan diperkirakan turun dari 5,7 persen di tahun 2021 menjadi 2,9 persen di tahun 2022.

Negara G20 yang terdiri dari Uni Eropa, Argentina, Australia, Brazil, Kanada, China, Jerman, Prancis, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Russia, Saudi Arabia, Korea Selatan, Turki, Inggris, dan Amerika Serikat menghasilkan sekitar 80 persen output dunia, memiliki 2/3 populasi dunia, dan terlibat dalam ¾ perdagangan internasional.

“Bank Dunia menyebutkan pentingnya pengambilan kebijakan yang tegas di level nasional dan global, untuk menghindari ekonomi global yang memburuk,” ucapnya.

Untuk itu, kata MenKopUKM, hal ini membutuhkan upaya dunia bersama-sama di antaranya, memastikan adanya respons yang andal dalam hal suppy di level nasional. Di lain pihak memastikan bahwa pasar komoditas global berfungsi dengan baik, dan pemerintah perlu memprioritaskan government spending untuk memberikan bantuan kepada masyarakat kecil yang rentan akibat tekanan ekonomi.

Menteri Teten juga mengutip beberapa studi di antaranya yang dilakukan oleh OECD Working Party on SMEs and Entrepreneurship yang bekerja sama dengan UNCTAD (United Nations Conference on Trade and Development) dan mitra akademisi dari Swiss. Studi menemukan bahwa keterlibatan dalam Global Value Chain (rantai pasok global) akan menguntungkan UKM.

“Saya berharap melalui forum stakeholder consultation ini dapat membantu UKM untuk mengidentifikasi keunggulan kompetitif mereka dalam value chain dan membantu UKM memahami bahwa identifikasi ini sangat penting untuk mengoptimalisasi partisipasi mereka dalam Global Value Chain,” ucapnya.

Tak hanya itu MenKopUKM ingin, forum ini dapat memberikan rekomendasi yang bisa ditindaklanjuti secara multilateral, bilateral, atau regional. Baik berupa dukungan untuk kebijakan perdagangan yang mempermudah UKM masuk ke dalam Global Value Chain dan yang memberikan solusi untuk keperluan logistik mereka.

Wahh, Usai RUPS 6 Direksi Garuda Dicopot


Artikel ini bersumber dari www.jitunews.com.