Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, DUBLIN – Michael O’Leary pemilik maskapai penerbangan ternama di Inggris Ryanair, menegaskan bahwa harga tiket penerbangan untuk seluruh rute komersial kini resmi dipatok naik.

Kenaikan tersebut terjadi setelah sebagian besar maskapai penerbangan di Inggris kompak mencabut era tarif ultra-rendah pada semua tiket rute, hal tersebut yang membuat Ryanair terpaksa ikut mematok naik harga rata – rata tiket pesawatnya menjadi 42 euro hingga 43 euro.

“Kami berpikir bahwa 40 euro perlu naik menjadi 50 euro selama lima tahun ke depan. Jadi, tarif rata-rata penerbangan di Inggris sebelumnya 35 euro namun akan naik mungkin menjadi 42 euro atau 43 euro,” kata O’Leary kepada program Today BBC Radio 4.

Baca juga: Pramugara Ryanair Curhat Melalui Intercom di Kabin Pesawat, Ini yang Dikatakannya

Sebelum Ryanair menaikkan tarif penerbangan rute komersial, maskapai kebanggaan Irlandia ini dikenal dengan penjualan tiketnya yang sangat murah diantara maskapai lainnya. Namun setelah pasar global dihantam krisis rantai pasokan chip akibat wabah COVID-19.

Serta munculnya gejolak panas pada harga bahan bakar minyak di pasar Eropa sebagai imbas dari ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina, telah membuat seluruh maskapai di Inggris termasuk Ryanair harus menaikan tiket penerbangan guna mencegah membengkaknya laju pengeluaran perusahaan dalam membiayai operasional pesawat.

Meski O’Leary tidak menjelaskan sampai kapan kenaikan tersebut akan di berlakukan, namun mengutip dari situs Airspace lonjakan harga tiket penerbangan pada maskapai Ryanair akan terjadi hingga tahun 2023 mendatang, mengingat saat ini pasar Eropa tengah mengalami krisis bahan bakar.

“Anda tidak akan melihat tarif promosi kami yang sangat murah untuk beberapa tahun ke depan,” jelas O’Leary .

Walaupun tiket maskapai Ryanair dinaikan, akan tetapi menurut O’Leary laba setelah pajak (PAT) dari Ryanair pada kuartal pertama tahun 2023 mendatang diproyeksikan naik sebesar 170 juta euro. Ini terjadi lantaran permintaan perjalanan udara di kawasan Eropa perlahan mulai mengalami peningkatan.

Meski naik tipis namun dengan kenaikan tersebut Ryanair setidaknya dapat mengungguli beberapa maskapai udara lainnya seperti penerbangan Easyjet, Vueling dan Wizz Air.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.