Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejumlah anggota legislatif muda Partai Golkar di daerah menginisiasi gerakan dukungan pencapresan Airlangga Hartarto untuk Pilpres 2024.
Hal itu disampaikan anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Purwakarta yang juga Ketua Komisi II Dias Rukmana Praja.
“Gerakan tersebut kami namakan LEMBAGA atau Legislator Muda Bergerak untuk Airlangga,” kata Dias dalam diskusi daring Golkar 2024 bertema ‘Menakar Hasil Survei Terkini, Airlangga Hartarto Capres Unggulan Pilpres 2024’, Senin (25/7/2022).
Dias mengatakan, pentingnya upaya sosialisasi program pemerintah khususnya di bidang ekonomi serta kinerja Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam menjalankan amanah Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menko Perekonomian RI maupun sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).
“Dengan kerja keras dan mesin partai terus bekerja, bergerak kolaboratif antara para anggota legislator daerah, kader dan unsur masyarakat, mensosialisasikan program dan kinerja pemerintah bidang ekonomi, kami yakin bisa memastikan dukungan rakyat terhadap Ketua Umum Airlangga Hartarto menjadi Presiden RI di 2024,” ujarnya.
Baca juga: Wacana Duet Airlangga-Ganjar, Pengamat Sarankan Komunikasi KIB ke PDIP Sebaiknya Dimulai Sejak Dini
Menurut Dias, merujuk hasil survei terakhir yang menempatkan Airlangga Hartarto sebagai calon presiden potensial, disimulasikan dengan sosok seperti Ganjar Pranowo, AHY dan Ridwan Kamil, jangan sampai membuat kader Partai Golkar terlena atau cepat puas.
“Kader harus terus bergerak, sebagaimana arahan Ketua Umum agar seluruh elemen Partai Golkar terus solid bersatu, bekerja dan turun ke rakyat melakukan sosialisasi,” ucapnya.
Dias mengingatkan agar para capres atau pemimpin nasional sebaiknya berproses dalam mekanisme berpolitik dalam kepartaian.
Baca juga: Survei Parameter Politik Indonesia: Ganjar-Sandiaga Uno Ungguli Anies-AHY dan Airlangga-Ridwan Kamil
Menurutnya, sebagai anak muda, aktivis, yang terjun dan berjuang dalam partai politik, agar partai jangan dijadikan sekedar kendaraan.
“Dari sisi moral politik ini jelas kurang elok, tidak baik juga untuk penguatan kelembagaan politik dan demokrasi kita,” tegasnya.
Dias pun mendukung hasil survei yang menyebutkan publik mendukung adanya paslon capres dan cawapres yang merupakan figur pemimpin politik partai dengan sosok yang populer di mata publik.
Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.