JawaPos.com – Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamen Parekraf) Angela Herliani Tanoesoedibjo melakukan kunjungan kerja di Banyuwangi, Rabu (6/7). Ia meninjau langsung sejumlah homestay yang dalam beberapa tahun terakhir tumbun pesat seiring pengembangan pariwisata di ujung timur Jawa itu.

Didampingi Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banyuwangi M. Yanuar Bramuda, Angela mengunjungi Didu’s Homestay dan Kedaton Wetan. Tak hanya melihat fasilitas dan tata kelola yang ada. Ia juga berbincang cukup intens dengan para pengelolanya. Menggali beragam tips dan tantangan dalam pengembangan wisata dan amenitasnya.

“Selama diskusi dengan para pengelola homestay, Mbak Wamen memberikan apresiasi terhadap konsep pengembangan homestay di Banyuwangi sehingga bisa naik kelas,” ujar Bramuda menyampaikan hasil diskusinya.

Konsep homestay yang dikembangkan di Banyuwangi dipadukan dengan keberadaan hotel. Selama 11 tahun terakhir, Pemkab Banyuwangi tidak mengizinkan berdirinya hotel kecuali bintang empat ke atas dan jauh dari tempat wisata prioritas.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamen Parekraf) Angela Herliani Tanoesoedibjo melakukan kunjungan kerja di Banyuwangi, Rabu (6/7). (Istimewa)

“Dengan aturan ini, homestay yang dikelola oleh masyarakat bisa jalan. Mereka tidak dibiarkan bertarung bebas dengan investor besar. Mereka tetap menyasar pangsa pasar menengah ke bawah dan mendapat ruang di lokasi premium di dekat tempat wisata,” imbuh Bramuda.

Dalam pengembangannya, kata Bramuda, di bawah kepemimpinan Bupati Ipuk Fiestiandani, homestay di Banyuwangi dicanangkan untuk naik kelas. Meskipun dikelola oleh masyarakat langsung, namun spesifikasi layanannya bisa setara hotel berbintang.

“Kami terus melakukan pembinaan dan pendampingan ke sejumlah homestay untuk bisa diupgrade dan statusnya bisa naik kelas,” tegas Bramuda.

Perlu diketahui, program homestay naik kelas ini, menjadi salah satu Top 45 Sinovik 2022 yang diselenggarakan oleh Kementerian PAN-RB. Setiap homestay akan mendapatkan pembinaan terhadap Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola hingga pemenuhan sarana prasarananya.

Selain mengunjungi Didu’s Homestay di Banjarsari dan Kedaton Wetan di Kemiren, Angela juga menyempatkan untuk menengok museum desa di Kemiren. Dari museum yang dikelola secara mandiri oleh keluarga ibu Junah itu, ia juga melanjutkan belanja oleh-oleh di salah satu pusat oleh-oleh di Banyuwangi. Tak lupa pula mengunjungi gerai batik.


Artikel ini bersumber dari www.jawapos.com.