TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hari Nyamuk Sedunia baru saja jatuh pada 20 Agustus tiap tahunnya. Hari Nyamuk Sedunia menjadi momentum sejumlah pihak untuk edukasi pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia, khususnya di Jawa Barat.

Sebagai informasi, Jawa Barat merupakan provinsi urutan pertama dengan kasus DBD tertinggi sepanjang 2022 dengan total kasus 24.694, di mana ada top lima kota/kabupaten di dalamnya, dengan rincian Kota Bandung (3936), Kab Bandung (2576), Kota Bekasi (1910), Sumedang (1452), dan Kota Tasikmalaya (1359).

Total kasus tahun 2022 naik dibanding tahun sebelumnya, di mana Jawa Barat kembali ada di urutan pertama dengan jumlah kasus 23.454.

Merespons fenomena tersebut, Provinsi Jawa Barat segera melakukan berbagai langkah pencegahan DBD, yang harus dilakukan dengan tiga langkah terpadu, yakni pemahaman pada masyarakat (sosialisasi), pemberian bantuan obat-obatan, serta pengawasan dalam mengantisipasi penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Hal tersebut dikatakan Wakil Gubernur Jawa Barat UU Ruzhanul Ulum dalam sosialisasi ‘Wujudkan Indonesia Bebas dari DBD’ bersama Enesis Group dan Kompas.com di Kiara Artha Park, Kota Bandung, Senin (22/8/2022).

“Untuk mengantisipasi berbagai penyakit, termasuk di dalamnya ada DBD, memberikan pemahaman dahulu kepada masyarakat. Setelah memberikan pemahaman, kemudian memberikan bantuan obat dan pengawasan,” kata Uu –sapaan Uu Ruzhanul.

Uu menuturkan ketiga langkah tersebut penting karena saling mendukung satu sama lainnya. Menurutnya, pemberian bantuan obat-obatan tidak dapat efektif tanpa adanya sosialisasi atau pemahaman terlebih dulu di kalangan masyarakat.

Pentingnya sosialisasi pencegahan DBD oleh pihak swasta

Sosialisasi ‘Wujudkan Indonesia Bebas dari DBD” bersama Enesis Group dan Kompas.com di Kiara Artha Park, Kota Bandung, Senin (22/8/2022).
Sosialisasi ‘Wujudkan Indonesia Bebas dari DBD” bersama Enesis Group dan Kompas.com di Kiara Artha Park, Kota Bandung, Senin (22/8/2022). (ISTIMEWA)

Mendukung langkah pencegahan Pemerintah Provinsi Jabar, Enesis Group melalui brand Soffell dan Force Magic mengadakan edukasi pencegahan DBD bersama ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Kota Bandung, Jawa Barat.

Dalam sosialisasi tersebut, tim Enesis juga mempraktekkan uji ampuh bersama Soffell dengan menunjukan tangan yang sudah menggunakan Soffell terbukti tidak digigit oleh nyamuk.

Ini merupakan edukasi terkait pencegahan Demam Berdarah Dengue melalui 3M Plus, yakni Menutup, Menguras, Mendaur ulang dan Menggunakan obat anti nyamuk, salah satunya Soffell.

Yang menarik, Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil pun ikut mencoba uji ampuh dengan Soffell.

Pada kesempatan yang sama tersebut, Atalia Praratya mengemukakan bahwa dalam satu tahun terakhir, tercatat ada sekitar 21.000 kasus DBD yang dilaporkan, dengan jumlah terbanyak ada di Kota Bandung dan Kota Depok.

Oleh karena itu, Atalia meminta seluruh elemen masyarakat, khususnya kader PKK untuk bergerak dalam pencegahan DBD.

Tak ketinggalan, Louis Sumantadiredja selaku Senior Brand Manager Soffell dan Force Magic pun menjelaskan, pencegahan DBD bisa dilakukan melalui 3M Plus. Plusnya tersebut bisa menggunakan obat anti nyamuk.

“Seperti mengoles/menyemprot Soffell agar terhindar dari gigitan nyamuk sebagai perlindungan diri, Soffell lotion dan spray anti nyamuk tahan 8 Jam, saat ini ada varian baru Soffell Alamia penolak nyamuk dari daun alami, tidak lengket dan terasa sejuk di kulit juga bisa untuk anak-anak. Untuk proteksi dari nyamuk di ruangan, bisa menggunakan aerosol Force Magic dengan Formula 0,30 AE dan teknologi Synergist membunuh nyamuk hingga ke saraf nyamuk sehingga nyamuk mati tidak bangun lagi,” ujar Louis.

Terakhir, Ketua Dewan Pembina Yayasan Enesis juga mengungkapkan bahwa sosialisasi yang diselenggarakan Enesis dan Kompas.com merupakan kerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan instansi pemerintah terkait.

Sosialisasi ini dilaksanakan sejak peringatan Asean Dengue Day dalam peringatan Hari Nyamuk Sedunia.

Tidak hanya edukasi di sekolah, sosialisasi Enesis juga dilakukan di Pasar, Rumah Sakit dan MTI serta ibu-ibu PKK di Cirebon, Malang, Yogyakarta dan Bandung.

Ke depannya, sosialisasi pencegahan DBD dengan 3M plus akan dilaksanakan di luar pulau Jawa, yakni Bali.

Tidak hanya sosialisasi, Enesis Group turut memberikan bantuan protokol kesehatan selama pandemi serta bantuan pencegahan demam berdarah berupa Antis dan Soffell.

Dalam acara tersebut turut hadir Sekretaris Diskominfo Provinsi Jawa Barat, Gilang Silendra, Ketua Tim Pencegahan Penyakit Menular dan Tidak Menular, Yudi Komarudin, serta Camat Batununggal dan Para Lurah Kecamatan Batununggal dan Kiara Condong.

Penulis: Matheus Elmerio Manalu | Editor: Bardjan


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.