Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kemendikbudristek menyelenggarakan kegiatan Ekspedisi Sungai Batanghari yang menjadi bagian rangkaian kegiatan Kenduri Swarnabhumi.

Direktur Perfilman Musik dan Media Kemendikbudristek Ahmad Mahendra mengatakan program ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keterhubunganan sungai dan peradaban Nusantara.

“Melalui Kenduri Swarnabhumi, Kemendikbudristek bersama masyarakat dan Pemda berupaya untuk menggerakkan kesadaran harmoni sungai dan peradaban yang semakin penting untuk dirawat dengan kearifan berbasis budaya,” tutur Ahmad melalui keterangan tertulis, Rabu (13/7/2022).

Kegiatan Ekspedisi Sungai Batanghari berlangsung pada 11 sampai 22 Juli 2022.

Baca juga: Dongkrak Literasi, Kemendikbudristek Gandeng Gramedia dan Pos Indonesia Kirim 4 Juta Buku ke Daerah

Ekspedisi Sungai Batanghari ini akan diisi dengan berbagai aktivitas praktek ekskavasi, penampilan ekspresi budaya oleh masyarakat yang disinggahi, dan diskusi budaya.

Hasil ekspedisi ini nantinya akan menjadi topik pembahasan Seminar Nasional pada 21 Juli 2022 mendatang yang mengusung tema “Batanghari: Dulu, Kini, dan Nanti” yang juga menjadi bagian kegiatan Kenduri Swarnabhumi.

“Menyusur Sungai, Merekat Ketersambungan Warisan Budaya Indonesia” menjadi tema Ekspedisi Sungai Batanghari yang diikuti oleh 50 orang peserta ini.

Baca juga: Nadiem Makarim: Kemendikbudristek Bakal Buat Aturan Turunan UU Pendidikan dan Layanan Psikologi

“Mereka terdiri atas peneliti, akademisi, mahasiswa, dan komunitas budaya dari beberapa wilayah di Indonesia dan komunitas di sepanjang Sungai Batanghari,” kata Mahendra.

Dimulai dari hulu Sungai Batanghari yang terletak di kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat dan berakhir di hilir sungai di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi.

Sementara itu, Direktur Pelindungan Kebudayaan Kemendikbudristek Irini Dewi Wanti mengatakan Ekspedisi Sungai Batanghari merupakan upaya transfer pengetahuan kepada generasi muda untuk melihat potensi berbagai tinggalan objek yang diduga cagar budaya.

“Kita harus memandang lingkungan tempat keberadaan warisan budaya beserta masyarakat pendukungnya sebagai satu kesatuan ekosistem yang hidup dan saling mempengaruhi serta memberi dampak manfaat untuk jangka panjang,” jelasnya.

Kenduri Swarnabhumi merupakan rangkaian kegiatan yang bertujuan menghubungkan kembali masyarakat dengan peradaban sungai.

Kenduri Swarnabhumi diselenggarakan pada Mei-September 2022 oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek bekerja sama dengan berbagai pemda terkait.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.