TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengamat Ujang Komarudin mengatakan Presiden Joko Widodo harus segera menertibkan atau jika bisa menghentikan apa yang dilakukan oleh kelompok relawan Jokowi-Prabowo (Jokpro) yang kerap membawa narasi masa kepemimpinan tiga periode.
Hal ini dikarenakan semua pihak sudah sepakat dan tutup buku terkait Jokowi-Prabowo tiga periode.
Ditambah lagi, jelas Ujang, peluang tiga periode kini sudah tertutup karena batasan dari konstitusi, banyak penolakan dari rakyat, hingga hilangnya momentum parpol.
“Saya melihat apa yang dilakukan Jokpro dan relawan lainnya itu adalah sesuatu yang menurut saya harus dihentikan dan ditertibkan oleh Jokowi,” ujar ujang kepada Tribunnews, Rabu (13/7/2022).
“Saya melihat peluang ini tetap tertutup karena konstitusi membatasi dua periode, lalu juga rakyat tidak mau, DPR juga sudah tidak mau, parpol juga kehilangan momentumnya sehingga tidak mau,” tambah Ujang.
Di satu sisi, Ujang melihat jika tak ada tindakan lebih lanjut dari Jokowi untuk menghentikan narasi tiga periode yang terus digaungkan Jokpro, Jokowi bisa saja ikut terjerumus.
“Jadi kalau itu masih terus didorong-dorong itu dikhawatirkan Jokowi akan keceblos. Kan Jokowi sendiri sudah mengatakan tidak ingin tiga periode, bahkan tahapan pemilu juga sudah jalan. Jadi jangan sampai masyarakat malah dikompor-kompori, dipanas-panasi dengan Jokowi Prabowo, atau Jokowi tiga periode.”
Baca juga: Jokpro Soroti Gestur Prabowo Subianto Saat Bareng Jokowi di Momen Idul Adha: Seperti Wakil Presiden
“Kalau dipaksakan akan terjadi keributan, jadi alangkah bijaknya relawan-relawan Jokowi menghentikan terkait wacana itu. Kasihan Jokowi, takutnya malah keceblos,” lanjutnya
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Jokpro 2024 Timothy Ivan Triyono menilai, kedekatan yang diperlihatkan Jokowi dan Prabowo saat menunaikan salat Idul Adha di Masjid Istiqlal Jakarta Pusat, Minggu (10/7/2022) menjadi sorotan.
Timothy mengatakan keduanya sering kali menunjukan gestur politik yang sangat akrab di beberapa momen penting.
Gestur kedekatan tersebut dilihat Timothy sebagai tanda-tanda Jokowi akan kembali memimpin di 2024 berpasangan dengan Prabowo.
Hal tersebut menurut Ujang hanyalah sebuah momentum dan tidak seharusnya berimbas apa-apa, apalagi dikaitkan dengan kepemimpinan tiga periode.
“Soal kedekatan Jokowi dengan Prabowo itu hanya momentum saja, namanya lagi salat terus bertemu, ya biasa saja. Kalau mengaitkan Jokowi dengan tiga periode tentu rakyat akan melawan,” ucapnya.
Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.