TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Sejumlah pasukan penjaga pantai Jepang Selasa (5/7/2022) kemarin mendeteksi kemunculan dua kapal penjaga pantai China di dekat Perairan Senkaku.
Perairan Senkaku merupakan gugusan pulau kecil dan masih menjadi wilayah teritorial Jepang.
Berdasarkan data, ini merupakan kemunculan kapal China yang ke-15 ke Perairan Senkaku sepanjang tahun ini.
Dilansir dari Kyodo, dua kapal China itu pertama kali dideteksi sekitar pukul 04.35 waktu setempat. Dua kapal patroli Jepang langsung dikirim untuk mendesak kapal China keluar dari wilayah tersebut.
Penjaga pantai Jepang mengatakan dua kapal itu masuk ke perairan dekat kelompok pulau tak berpenghuni, yang diklaim oleh China, di Laut China Timur. Keduanya disebut mengikuti kapal nelayan Jepang di daerah tersebut.
Hari Senin (4/7/2022) lalu sebuah kapal fregat China juga berlayar di zona yang berdekatan selama sekitar enam menit.
Baca juga: 4 Kapal Penjaga Pantai China Ganggu Nelayan Jepang di Dekat Kepulauan Senkaku
Sekitar 40 menit sebelumnya, Kementerian Pertahanan Jepang juga melacak kehadiran sebuah kapal perang Rusia berada di daerah itu.
Ini adalah pertama kalinya sejak Juni 2018 sebuah kapal militer China memasuki zona dekat Senkaku.
Dari Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China merespons dengan mengatakan bahwa pulau-pulau itu telah menjadi bagian dari wilayah China.
Baca juga: Kepulauan Senkaku Jepang Diserang Dua Kapal China Sabtu Pagi
“Aktivitas kapal-kapal China di perairan yang berdekatan adalah sah dan sah. Pihak Jepang tidak berhak menuding aktivitas ini,” ungkap pihak kementerian, seperti dikutip Kyodo.
Jepang juga memberikan teguran kepada Rusia melalui saluran diplomatik. Namun, Jepang menghindari protes ke Rusia karena mereka tidak mengklaim kepulauan tersebut.
Baca juga: Jepang Terganggu Keberadaan Kapal Laut dan Pesawat China di Sekitar Kepulauan Senkaku
Kapal tempur Rusia juga disebut terpaksa mendekat ke wilayh itu untuk menghindari topan.
Kepulauan Senkaku, atau oleh China disebut sebagai Diaoyu, telah menjadi titik sengketa kedua negara selama puluhan tahun. Kedua negara mengklaim kepulauan tersebut sebagai wilayahnya dengan alasan masing-masing.
Penjaga pantai Jepang melaporkan bahwa kapal-kapal China terlihat di dekat kepulauan tersebut selama 81 hari berturut-turut.
Editor: Prihastomo Wahyu Widodo | Sumber: Kontan
Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.