JawaPos.com – Jawa Tengah jadi provinsi penyumbang penurunan angka kemiskinan tertinggi nasional. Dari 432,5 ribu penurunan angka kemiskinan nasional pada Maret 2022, Jateng menyumbang angka penurunan 102,57 ribu. Penurunan angka kemiskinan ini dinilai sebagai bukti keberhasilan kepemimpinan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam merespons dan membuat terobosan penanganan kemiskinan, yang sempat melonjak akibat pandemi.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di Jateng turun sebanyak 102,57 ribu orang. Yakni dari 3,93 juta jiwa menjadi 3,83 juta jiwa pada Maret 2022. Angka ini, menurut data BPS merupakan yang tertinggi, dibanding 25 provinsi yang juga mengalami penurunan kemiskinan.

Peneliti Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM Hempri Suyatna mengungkapkan, secara makro sektor perekonomian telah berdenyut kencang, sejak pandemi Covid-19 mulai mereda. Faktor ini menyebabkan, kondisi perekonomian membaik, dan mengangkat derajat kehidupan warga menjauh dari zona kemiskinan. Selain itu, berbagai program prorakyat di Jateng juga dianggap turut menekan angka kemiskinan di Jateng.

“Jawa Tengah pernah mendapat penghargaan dari OJK tentang UMKM. Di Jateng misalnya ada digitalisasi UMKM, UMKM Bangkit, UMKM Go Export, itu menunjang pengembangan UMKM yang berpengaruh terhadap pengentasan kemiskinan,” ujar Hempri, Sabtu (16/7).

Catatan penurunan angka kemiskinan di Jateng yang 0,32 persen poin memang jauh jika dibandingkan Aceh. Aceh menjadi provinsi tertinggi dalam persentase penurunan kemiskinan dengan 0,89 persen poin (43,44 ribu jiwa). Namun secara jumlah, Jateng menjadi provinsi dengan jumlah penurunan warga miskin terbanyak, dengan 102,57 ribu jiwa.

Hempri mengungkapkan, hal lain yang turut menekan kemiskinan adalah upaya Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang tak segan melakukan inovasi pro wong cilik. Satu di antaranya, promosi #LapakGanjar, yang turut mempromosikan dagangan pelapak kecil melalui media sosial. Langkah ini dianggap Hempri memiliki dampak positif guna memupus kemiskinan di akar rumput.

“Itu juga mempunyai peran, karena Pak Ganjar memiliki follower, branding dan news maker. Ini membantu dan efektif mengembangkan produk UKM. Nah tentu saja ini bisa diikuti oleh tokoh atau pemangku wilayah seperti bupati atau wakil bupati, saya kira itu penting untuk dilakukan,” urai pengajar di Fisipol UGM itu.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo blusukan menyapa dan memberikan semangat kepada masyarakat Jateng untuk terus meningkatkan kesejahteraannya lewat berbagai terobosan kebijakan. (Istimewa)

Hal lain adalah arahan pimpinan. Ia menyebut, peran pemimpin penting untuk mengarahkan warganya agar mempunyai resiliensi terhadap tantangan zaman. Selain itu, pemimpin dituntut memiliki daya kreatif dan inovatif untuk menangkap keberagaman potensi di daerahnya.

“Yang harus dilakukan ke depan, pertama adalah penguatan ekonomi lokal. Kedua, jika investor masuk harus menyejahterakan masyarakat. Misal pekerjanya 80 persen dari lokal, atau jika ada hotel bahan baku dari petani lokal. Sharing ekonomi harus diperkuat. Konsep ekonomi lokal harus berperan untuk pengentasan kemiskinan di masyarakat,” papar Hempri.

Pengamat sosial Universitas Gadjah Mada (UGM) Arie Sujito menilai, Jateng telah berhasil membuat terobosan dalam penanganan kemiskinan yang sempat melonjak akibat pandemi.

Editor : Mohamad Nur Asikin

Reporter : ARM


Artikel ini bersumber dari www.jawapos.com.