Rabu, 3 Agustus 2022 – 17:45 WIB

VIVA Lifestyle – Monkeypox atau cacar monyet kian menjadi sorotan lantaran kasusnya kini yang meluas hingga 22 ribu di berbagai negara di dunia. Cacar monyet sebenarnya bukan penyakit baru, namun saat ini kian mewabah dan dianggap berbahaya karena gejalanya berbeda dibanding saat awal ditemukan. Bagaimana faktanya?

Penyakit ini pertama kali ditemukan pada tahun 1958 di Denmark, ketika terdapat dua kasus seperti cacar muncul pada koloni kera yang dipelihara untuk penelitian, sehingga cacar ini dinamakan ‘monkeypox’. Cacar monyet lalu mengenai manusia pertama kali diidentifikasi pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo dan menyebar secara sporadis di daerah Afrika Tengah dan Afrika Barat. 

Wabah monkeypox pernah dilaporkan pada negara non-endemis sebelumnya pada tahun 2003, dimana didapatkan kasus monkeypox pertama di luar Afrika, yakni di Amerika Serikat, yang menyebabkan lebih dari 70 kasus. Pada tahun 2017, Nigeria mengalami wabah dengan perkiraan jumlah kasus yang terkonfirmasi sekitar 40 kasus.

Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit Indonesia (PERDOSKI), DR. dr. H. Prasetyadi Mawardi, Sp. KK (K), menegaskan bahwa gejala cacar monyet di saat awal ditemukan dan kini, tidak ada perbedaan mencolok. Yang saat ini memiliki perbedaan lantaran meluas di daerah atau negara yang bukan endemik.

“Sebetulnya tidak ada banyak perbedaan di antara gejala monkeypox yang dulu maupun yang sekarang, kita jadi aware karena kita tau bahwa virus monkeypox ini adalah satu famili dari virus cacar atau smallpox. Kemudian menjadi perhatian kita bersama bahwa ternyata monkeypox yang tadinya sudah cukup mereda dan hanya ada di negara endemik, ternyata bisa dijumpai di luar negara endemik, yang muncul pada saat kita terkonsentrasi mengatasi COVID-19,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Selasa 2 Agustus 2022.
 
Pada awal Mei 2022, WHO mendapatkan laporan kasus monkeypox yang terjadi di negara non-endemis, terutama di Eropa dan Amerika Serika. Hal itu akhirnya membuat WHO menetapkan status darurat global untuk infeksi Cacar Monyet pada Juli 2022. Gejalanya sendiri sebenarnya masih sama dengan ruam yang dominan di dua area tubuh ini.

“Pada monkeypox tetap dominan pada wajah dan daerah ekstremitas seperti pada monkeypox di tahun-tahun sebelumnya,” tuturnya.

Vaksin cacar monyet diberikan kepada seorang pria di Barcelona, Spanyol

Vaksin cacar monyet diberikan kepada seorang pria di Barcelona, Spanyol

Artikel ini bersumber dari www.viva.co.id.