Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – KPJ Healthcare Berhad atau Grup Rumah Sakit KPJ melakukan investasi sekitar 300 juta ringgit atau sekitar Rp 1 triliun dalam memperkuat penggunaan teknologi.

Hal ini dilakukan rumah sakit (RS) asal Malaysia tersebut untuk membangun smart hospital yang didukung dengan pengunaan teknologi digital.

Ketua Pegawai Korporat KPJ Healthcare Berhad Ariesza Noor mengatakan, Grup RS KPJ akan meluncurkan rumah sakit ke-29 yaitu Damansara Specialis Hospital 2 yang merupakan rencana pembangunan KPJ Damansara Special Hospital.

Baca juga: Dokter Spesialis Anak RSCM: Transplantasi Hati pada Pasien Hepatitis Akut Tidak Mudah

RS yang akan diluncurkan pada Agustus 2022 di pinggir kota Kuala Lumpur dengan memiliki 300 kamar rawat inap.

“Ini kesempatan kami untuk mempromosikan medical tourism ke negara ini. Kami akan membuka RS baru yang merupakan the first smart hospital di KPJ Group. Smart hospital ini memiliki teknologi yang tinggi. Jadi pasien akan lebih nyaman dan cepat sembuh,” kata Ariesza yang ditulis Kamis (21/7/2022).

Menurutnya, pembangunan RS baru ini juga ditunjukkan untuk menjaring pasien-pasien asal Indonesia.

Sebelum pandemi, mayoritas dari pasien yang datang ke Grup RS KPJ merupakan orang Indonesia dengan sebanyak 60 persen dari total 150 ribu pasien internasional per tahun.

“Sejak perbatasan dibuka sudah ramai pasien yang datang, kita ada kenaikan 200 persen setelah perbatasan dibuka dan saya rasa akan lebih banyak pasien datang dibandingkan pada Mei lalu, sudah banyak yang datang. Sebelum pandemi kami sudah buat medical tourism 150 ribu dan mayoritas dari Indonesia,” paparnya.

Grup RS KPJ merupakan penyedia layanan kesehatan di Malaysia dengan 28 rumah sakit dan empat pusat rawat jalan (Ambulatory Care Centre).

Grup RS KPJ mempunyai hampir 1.400 spesialis dan sub-spesialis yang fokus untuk memberikan layanan kesehatan melalui pusat keunggulannya yaitu kanker, saraf, tulang, jantung, wanita dan anak, mata, gigi serta urologi.

“Setiap pusat keunggulan didukung oleh teknologi terkini. Sekaligus membantu proses penyembuhan pasien dan mengurangkan waktu rawat inap di rumah sakit terutamanya kepada pasien internasional. Sehingga Grup RS ini menjadi tumpuan pasien internasional dari banyak negara seperti Indonesia, Indo-China, Singapura, Bangladesh dan MENA,” ujarnya.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.