Minggu, 10 Juli 2022 – 13:11 WIB
VIVA Nasional – Indahnya toleransi kehidupan antar beragama tersaji antara Gereja Kristen Jawa (GKJ) Joyodiningratan dengan Masjid Al Hikmah. Momen perayaan Idul Adha yang jatuh paa Minggu, 10 Juli 2022, menyebabkan gereja memutuskan untuk meniadakan jadwal kebaktian pagi. Hal ini dilakukan lantaran halaman depan gereja digunakan untuk salat id jemaah.
Saling Berdampingan
Seperti diketahui letak GKJ Joyodiningratan dan Msjid Al Hikmah saling berdampingan. Bahkan, nomor alamat kedua tempat ibadah tersebut pun sama yakni beralamat di Jalan Gatot Subroto No 222 Kratonan, Kecamatan Serengan, Solo. Prasasti tugu lilin yang menjadi bukti saling janji untuk tetap menjaga kerukunan berdiri tegak di antara tembok pembatas antara gereja dengan masjid.
Baca juga: Bolehkah Daging Kurban Diberikan ke Non Muslim? Ini kata UAS
Jaga Kerukunan
Saat perayaan Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada hari Minggu ini juga menjadi saksi untuk saling menghormati dan menjaga kerukunan. Sebabnya, pengurus GKJ Joyodingratan memutuskan untuk meniadakan jadwal kebaktian pagi karena jalan di depan gereja dan masjid itu menjadi tempat pelaksanaan salat id. Sedangkan untuk jadwal kebaktian pukul 15.30 dan 18.30 WIB tetap digelar.
Pendeta GKJ Joyodiningratan, Beritha Tri Setyo Nugroho, mengatakan perayaan Idul Adha yang jatuh bertepatan dengan hari Minggu, 10 Juli 2022, gereja memutuskan untuk meniadakan kebaktian pagi. Hal ini disebabkan di depan gereja akan digunakan untuk salat id bagi saudara umat muslim yang sedang merayakan Idul Adha.
“Gereja meniadakan kebaktian jam 05.30 dan 09.00 WIB karena salat id akan dilangsungkan pada pagi hari dan setelah itu dilangsungkan penyembelihan hewan kurban,” kata dia.
Sudah Terjalin Lama
Dengan meniadakan jadwal dua kebaktian pagi, Beritha berharap agar umat Islam yang sedang melaksanakan salat id dan penyembelihan hewan kurban di Masjid Al Hikmah bisa berjalan dengan nyaman dan khidmat. Apalagi kerukunan dan saling menghormati antara jemaah Masjid Al Hikmah dan jemaat GKJ Joyodiningratan telah terjalin sejak lama.
“Ditiadakannya (kebaktian) jam pagi dan siang supaya Masjid Al Hikmah lebih maksimal mengadakan ibadah. Tentunya dari pihak gereja tidak da permasalah dengan meniadakan kebaktian pagi dan siang karena ini adalah bentuk tolerasi, ini adalah bentuk menghargai antar umar beragama. Inilah salah satu hal yang harus dijunjung tinggi,” katanya.
Artikel ini bersumber dari www.viva.co.id.