Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Perusahaan energi Rusia Gazprom menyatakan aliran pipa Nord Stream 1 yang membawa gas alam Rusia ke Eropa akan ditutup selama tiga hari pada akhir bulan ini untuk menjalani pemeliharaan rutin.
Perintah pemeliharaan yang tidak terjadwal pada pipa Nord Stream 1, yang mengalir di bawah Laut Baltik Jerman, memperdalam krisis energi di Eropa yang telah mendorong lonjakan inflasi dan meningkatkan kekhawatiran resesi di kawasan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan yang diposting online pada Jumat (19/8/2022) kemarin, Gazprom mengatakan satu-satunya turbin yang beroperasi di stasiun kompresor utama di sepanjang pipa Nord Stream 1 akan ditutup untuk perawatan rutin dari 31 Agustus hingga 2 September.
“Satu set perawatan rutin sesuai dengan kontrak perawatan saat ini akan dilakukan bersama dengan spesialis Siemens,” kata Gazprom merujuk pada mitranya di Jerman, Siemens Energy, yang dikutip dari Al Jazeera.
Penutupan tersebut dilakukan usai Gazprom memulihkan pasokan gas alam melalui pipa ini menjadi seperlima dari kapasitasnya, setelah penutupan sebelumnya untuk pemeliharaan pipa.
Baca juga: Raksasa Energi Rusia Gazprom Hentikan Pasokan Gas ke Latvia
Rusia beralasan pengurangan aliran gas melalui pipa Nord Stream 1 karena adanya masalah teknis, namun Jerman menyebut keputusan tersebut sebagai langkah politik untuk mendorong harga energi di tengah konflik Ukraina.
Jerman sendiri telah memberi bantuan keuangan sebesar 15 miliar euro atau senilai 15,1 miliar dolar AS pada bulan lalu ke Uniper, pengimpor gas Rusia terbesar di negara itu, setelah Moskow secara drastis memotong pasokan gas.
Baca juga: Jerman Kembali Menjerit Gazprom Ciutkan Aliran Gas, Krisis Energi Eropa Makin Parah
Pengumuman mengenai pemeliharaan dan penutupan pipa Nord Stream 1 selama tiga hari ini telah menimbulkan kekhawatiran bahwa Rusia akan memotong total aliran gasnya.
Sementara gas Rusia digunakan Eropa untuk menghidupi industri listrik dan menyalakan pemanas rumah.
Negara-negara di kawasan itu telah meningkatkan upaya untuk mengisi penyimpanan gasnya untuk memenuhi kebutuhan konsumen di musim dingin mendatang.
Baca juga: Gazprom Rusia Menyatakan Tidak Bisa Jamin Pasokan Gas ke Eropa
Harga gas alam telah melonjak setelah Rusia mengurangi aliran gas ke negara-negara Uni Eropa, sehingga memperburuk inflasi dan meningkatkan risiko ekonomi Eropa akan terjun ke jurang resesi.
Namun Gazprom mengatakan setelah pemeliharaan selesai, aliran gas alam melalui pipa Nord Stream 1 akan dilanjutkan kembali dengan volume 33 juta meter kubik per hari atau sekitar 20 persen dari kapasitas normal pipa ini.
Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.