Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, NEW JERSEY – Salah satu pendiri perusahaan pemberi pinjaman kripto Blockfi, Zac Prince mengatakan perusahaannya telah menandatangani perjanjian definitif dengan perusahaan kripto milik Sam Bankman-Fried, FTX.

Kesepakatan itu untuk melindungi dana pengguna Blockfi dan masih harus mendapat persetujuan dari pemegang saham.

Melalui sebuah utas yang dibagikan di Twitter-nya, Prince mengungkapkan FTX memiliki kesempatan untuk mengakuisisi Blockfi dengan harga 240 juta dolar AS.

“FTX memiliki opsi untuk mengakuisisi Blockfi dengan harga variabel hingga 240 juta dolar ASberdasarkan pemicu kinerja,” ujar Prince, yang dikutip dari Bitcoin News.

Prince merinci, Blockfi belum menarik fasilitas kredit dan perusahaan ini telah menaikan suku bunga kripto untuk Akun Bunga Blockfi (BIA).

“Tarif Blockfi meningkat untuk BTC, ETH, USDC, GUSD, PAX, BUSD, dan USDT di semua tingkatan tarif,” tambah Prince.

Prince menjelaskan apa yang menempatkan perusahaannya dalam kesulitan saat ini, dan menyebut kebangkrutan perusahaan dana lindung kripto Three Arrows Capital (3AC) telah berdampak pada perusahaannya.

Baca juga: Miliarder FTX Sebut Bitcoin Tidak Memiliki Masa Depan sebagai Jaringan Pembayaran

“[Karena] berita 3AC menyebarkan ketakutan lebih lanjut di pasar kami adalah salah satu yang pertama untuk sepenuhnya mempercepat pinjaman overcollateralized kami ke 3AC, serta melikuidasi dan melindungi semua agunan. [Blockfi] memang mengalami kerugian 80 juta dolar AS, yang merupakan sebagian kecil dari kerugian yang dilaporkan oleh pihak lain,” ujarnya.

Baca juga: Platform FTX Perluas Layanan ke Eropa Setelah Dapat Persetujuan dari CySEC

Menjelang akhir dari utas yang dibagikan Prince tentang perjanjian definitif dengan FTX, dia mengatakan tujuan Blockfi saat ini adalah untuk melindungi dana kliennya. Prince lebih lanjut mencatat, penting bagi Blockfi untuk memperkuat neraca perusahaan.

Baca juga: Gandeng FTX, Coachella Music Festival Akan Luncurkan NFT Solana

“Kami disuguhi berbagai opsi yang tidak menarik di mana dana klien akan dipotong atau berada di belakang pemberi pinjaman dalam tumpukan modal. Alternatif ini benar-benar tidak dapat diterima oleh saya, [Flori Marquez] dan dewan kami dan bertentangan dengan nilai inti kami ‘Klien bukan Pelanggan’ serta kepentingan Blockfi dan pemegang saham kami,” ujar Prince menyimpulkan.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.