Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perusahaan tambang batu bara, pemasok PLTU Tanjung Jati B, PT Multi Harapan Utama dan PT Mitra Murni Perkasa melanjutkan komitmennya mendorong pelestarian ekosistem alam melalui penanaman mangrove di Pantai Mertasari di Sanur, Bali, dan di pantai Balikpapan, Kalimantan Timur.

Penanaman mangrove melalui program Mangrovestasi Indonesia ini merupakan bagian dari kesepakatan Rapat Koordinasi Batu Bara dan Batu Kapur PLTU Tanjung Jati B bulan Juli 2022 (Rakor) antara stakeholder pemasok PLTU Tanjung Jati B dan manajemen PLTU Tanjung Jati B.

Penanaman mangrove di Sanur oleh perusahaan anak usaha MMS Group Indonesia (MMSGI) direalisasikan pada 30 Juni 2022.

“MMSGI mempunyai misi perusahaan yaitu memberikan dampak positif kepada masyarakat dan lingkungan dan selalu konsisten dalam menjalankan misi tersebut melalui anak usahanya khususnya pada wilayah lokasi pascatambang dan lokasi lainnya,” ujar Edmund Tan, Division Head Marketing, Trading and Logistics MMSGI, Sabtu, 16 Juli 2022.

Untuk kegiatan penanaman bakau ini MHU berkolaborasi dengan PT Gurita Lintas Samudera selaku co-inisiator dan Pokwasmas Denpasar Timur Bali dan diikuti perwakilan peserta Rakor seperti PT Kaltim Prima Coal, PT Indominco Mandiri PT Berau Coal dan lainnya yang selama ini memiliki reputasi dan tata kelola yang baik.

Baca juga: Peringati Hari Laut Sedunia, Penanaman Bakau dan Rehabilitasi Terumbu Karang Digelar di Pulau Kelapa

Edmund berharap kedepannya program ini dapat menjadi inspirasi untuk perusahaan lain dalam revitalisasi ekosistem mangrove di Indonesia.

“Program pelestarian mangrove ini penting karena dapat meningkatkan daya dukung ekosistem laut yang akan memberikan manfaat bersama. Harapan kami hal ini dapat menumbuhkan spirit para stakeholder lainnya untuk bersama peduli terhadap lingkungan” ujar Edmund Tan.

Sementara itu, penanaman mangrove di Balikpapan dilakukan oleh anak usaha MMSGI lainnya, PT Mitra Murni Perkasa (MMP) di atas area seluas 1 hektare di Balikpapan dan merupakan bagian dari rangkaian komitmen MMP dalam penanaman mangrove di atas lahan 14,4 hektare untuk pelestarian lingkungan.

Edmund menambahkan, tanaman mangrove memiliki fungsi yang sangat besar bagi lingkungan seperti menahan air laut agar tidak mengikis tanah di garis pantai, penyerap gas karbondioksida (CO2).

Mangrove juga berfungsi sebagai penghasil oksigen serta menjadi tempat hidup berbagai macam biota laut. Indonesia sendiri merupakan penyumbang 22.4 persen dari lahan mangrove dunia sehingga sangat berpengaruh dalam pencegahan perubahan iklim.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.