Dugaan kebocoran data terjadi pada PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang membuat data pelanggan terekspos di dunia maya. Ilustrasi: dok PLN
jpnn.com – JAKARTA – Dugaan kebocoran data terjadi pada PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang membuat data pelanggan terekspos di dunia maya.
Juru Bicara PLN Gregorius Adi Trianto mengatakan saat ini pihak bergerak cepat melakukan investigasi guna memastikan sistem data base real-time pelanggan aman serta tidak disusupi oleh pihak luar.
“Kami terus berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta BSSN untuk menemukan sumber data pelanggan yang beredar di internet sekaligus upaya untuk peningkatan pengamanan,” kata Gregorius di Jakarta, Sabtu.
Menurutnya, hingga Sabtu siang PLN telah melalukan pengecekan pusat data utama melalui sistem dari berbagai parameter.
“Hasilnya semua dalam kondisi aman,” ucapnya.
Gregorius menjelaskan melihat beberapa data yang dimunculkan di media sosial, jelas data tersebut merupakan replikasi data pelanggan yang bersifat umum dan tidak spesifik yang disinyalir diambil dari aplikasi dashboard data pelanggan untuk keperluan data analitik.
“Data itu bukan merupakan data riil transaksi aktual pelanggan dan tidak update, sehingga diperkirakan tidak berdampak besar bagi pelanggan. Secara umum, pelayanan kelistrikan kepada pelanggan tidak terganggu,” kata Gregorius.
PLN telah menerapkan keamanan berlapis bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk tindakan pengamanan yang sangat ketat dengan tujuan memperkuat dan melindungi data pelanggan.
Gregorius menegaskan sesuai ketentuan yang berlaku, PLN selaku Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) tentu memproses lebih lanjut hal ini dengan dibantu oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.
“Perseroan menindaklanjuti rekomendasi untuk menyelesaikan investigasi dan langkah-langkah perbaikan bersama, sehingga data pribadi tetap terlindungi,” tegas Gregorius.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate meminta PLN membuat laporan dengan mengisi Incident Respons Form terkait dugaan kebocoran 17 juta data pengguna pada lama breached.to yang informasinya tersebar di Twitter pada Jumat pagi (19/8).
Kemenkominfo akan melakukan audit menyeluruh pada teknologi untuk keamanan siber PT PLN.
“Jika ternyata benar ditemukan masalah dan terjadi kebocoran data, maka Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memberikan rekomendasi dari audit tersebut,” tegas Johnny. (antara/jpnn)
Dugaan kebocoran data terjadi pada PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang membuat data pelanggan terekspos di dunia maya.
Artikel ini bersumber dari www.jpnn.com.