Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Pemerintah China dikabarkan tengah menggalang anggaran dana senilai miliaran dolar AS, guna menyelamatkan operasi real estat di negaranya yang saat ini tengah terlilit utang.

Dengan dukungan dari China Construction Bank dan People’s Bank of China (PBOC), rencananya Beijing akan menggelontorkan dana mencapai 300 miliar yuan atau setara 44,4 miliar dolar AS.

Krisis utang yang tengah dihadapi para pengembang real estat di China terjadi imbas adanya kemudahan akses peminjaman uang bagi para pengembang dan pembeli rumah China.

Namun adanya kemudahan ini justru telah memicu munculnya lonjakan permintaan real estat dengan sistem pembayaran pinjaman atau hipotek.

Baca juga: Inves Sekarang, Harga Properti Diprediksi Melambung Mulai Akhir 2022

Lonjakan utang yang telah dipinjam para pengembang untuk membangun proyek real estat, sayangnya telah membuat kredit China mengalami pembengkakan.

Hal tersebutlah yang membuat sektor ekonomi negeri tirai bambu ini mengalami kemunduran, hingga mengantarkan lonjakan krisis utang pada perekonomian China.

Sejumlah cara telah dilakukan pemerintah guna untuk menstabilkan sektor real estat, salah satunya seperti menghentikan aktivitas pembangunan rumah yang sudah terjual demi menghalau laju pengeluaran negara.

Namun tampaknya cara tersebut belum cukup mampu mengembalikan kepercayaan investor hingga akhirnya jumlah penjualan rumah di China terus mengalami penurunan selama 11 bulan berturut-turut.

Khawatir permasalahan krisis ini makin melebar, membuat pemerintah pusat terpaksa menyiapkan pendanaan khusus yang dinamai proyek Real Estate Fund.

Mengutip dari Reuters, pendanaan tersebut akan ditujukan bagi pengembang yang telah memenuhi syarat dari regulator real estat China dan pemerintah daerah.

Dengan pendanaan ini mereka dapat melakukan pembelian produk keuangan untuk membantu pembangunan proyeknya, tak hanya itu para pengembang yang terpilih juga dapat mengajukan bantuan akuisisi pada negara atas proyek yang mereka bangun.

Baca juga: Jokowi Teken PP Ekonomi Kreatif, Lagu hingga Lukisan Bisa Jadi Jaminan Utang

Selain meluncurkan pendanaan Real Estate Fund, pemerintah Beijing juga turut menerbitkan kebijakan nasional dengan mengeluarkan obligasi khusus untuk mendukung proyek pembangunan kota kumuh.

Dengan berbagai cara ini pemerintah China berharap agar kepercayaan investor real estat di negaranya bisa kembali, dengan begitu krisis utang yang terjadi selama beberapa bulan terakhir bisa berakhir.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.