Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kampanye akan pentingnya vaksin terutama booster harus terus dilakukan.
Apalagi capaian vaksinasi booster covid-19 saat ini masih tergolong rendah.
Data Satgas Covid-19 menyebutkan baru 53.126.957 orang yang sudah divaksin booster dari total target 208.265.720.
Baca juga: Cara Cek Lokasi Vaksin Booster di PeduliLindungi untuk Syarat Naik Kereta Jarak Jauh
Anggota Komisi IX DPR, Darul Siska mengatakan semua kalangan mulai dari pemerintah hingga tingkat RT, tokoh masyarakat serta tokoh agama harus menekankan pentingnya hidup sehat.
Sedangkan anggota Komisi IX DPR Darul Siska berharap selain mengampanyekan pentingnya vaksin, meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menerapkan protokol kesehatan juga harus jadi perhatian semua pihak.
Ini jadi pekerjaan cukup berat karena sekarang kondisi masyarakat cenderung abai.
“Masyarakat semakin abai, merasa Covid-19 sudah lewat karena sekolah sudah boleh, fasilitas umum sudah dibuka. Masalahnya kalau aktivitas masyarakat tidak dibuka, ekonomi tidak bergerak,” ujar Darul dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Selasa(19/7/2022).
“Mengubah pola pikir itu penting bahwa kita masih dalam ancaman Covid-19. Kebersihan harus jadi gaya hidup,” tambah Darul.
Baca juga: 10 Lokasi Vaksin Booster Covid-19 di Surabaya, Berikut Jadwalnya
Pendapat senada juga diutarakan Epidemiolog Dicky Budiman yang mendorong pemerintah untuk terus mengejar target capaian vaksinasi booster. Dia menegaskan, booster penting untuk mencegah keparahan, bahkan kematian akibat Covid-19.
“Vaksin dosis ketiga itu penting, meskipun kita tahu bahwa BA.5, BA.4, BA.2.75 lebih resisten menurunkan efikasi antibodi. Tapi itu menurun dalam artian kemampuan memproteksi diri terinfeksi. Namun, dalam efektifitas mencegah keparahan dan kematian itu tetap tinggi,” kata Dicky.
Baca juga: Kata Menkes: Jokowi Minta Jemaah Haji Suntik Vaksin Booster Sebelum Pulang ke Rumah Masing-masing
Dicky mengatakan, banyak masyarakat belum mendapatkan vaksin dosis lengkap. Padahal, efektifitas booster mencegah dampak parah akibat Covid-19 sudah terbukti di berbagai negara.
Menurut dia, sentra vaksinasi harus lebih banyak di area publik untuk meningkatkan capaian vaksinasi. Selain itu, masyarakat juga harus mendapatkan edukasi mengenai risiko, manfaat, bahkan kontra indikasi dari vaksin. Dicky menilai selama ini komunikasi pemerintah masih kurang tepat dan efektif.
“Komunikasi yang disampaikan lebih sering menebar optimisme, sehingga masyarakat menganggap pandemi sudah selesai. Saya rasa literasi pandemi masih minim. Ini harus kita bangun dengan menyampaikan apa adanya,” kata Dicky.(Willy Widianto)
Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.