Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA – Bursa saham di Asia Pasifik bergerak beragam pada perdagangan hari ini, Jumat (22/7/2022), menyusul rilisnya data inflasi Jepang.
Dikutip dari CNBC, indeks Nikkei 225 Jepang pulih dari kerugian sebelumnya, dengan mengalami kenaikan sebesar 0,45 persen. Sedangkan indeks Topix naik 0,28 persen.
Sementara indeks Kospi Korea Selatan turun 0,25 persen, namun indeks Kosdaq mengalami kenaikan sebesar 0,13 persen.
Baca juga: Bursa Saham Hari Ini Diprediksi Menguat, Pasar Respon Keputusan BI Pertahankan Suku Bunga
Indeks S&P/ASX 200 Australia juga melambung sebesar 0,2 persen.
Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,12 persen, namun bursa saham di China Daratan mengalami penurunan.
Indeks Shanghai Composite turun 0,33 persen dan indeks Shenzhen Component merosot sebanyak 0,68 persen.
Semalam di Amerika Serikat, indeks Nasdaq Composite naik 1,36 persen menjadi 12.059,61, karena saham produsen mobil listrik Tesla naik. Indeks S&P 500 naik hampir 1 persen menjadi 3.998,95, dan indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,51 persen menjadi 32.036,90.
Data inflasi Jepang menunjukkan indeks harga konsumen Jepang (CPI) naik 2,2 persen pada bulan Juni, sesuai dengan ekspektasi analis.
“Data CPI Juni menunjukkan bahwa inflasi dorongan biaya telah stabil, terutama karena penurunan tajam harga makanan segar,” tulis analis dari ING, Robert Carnell dan Min Joo Kang dalam laporan hariannya.
Carnell dan Kang memperkirakan inflasi di Jepang akan meningkat kembali dalam beberapa bulan mendatang.
Baca juga: Saham-saham Rekomendasi Analis Pasca BI Pertahankan Level Suku Bunga Acuan 3,5 Persen
“Namun, inflasi kemungkinan akan meningkat lagi dalam beberapa bulan mendatang karena perbandingan dasar yang rendah dengan tahun lalu dan dapat melebihi 2,5 persen YoY, sedangkan tingkat inflasi inti kemungkinan akan tetap di atas 2 persen untuk sisa tahun ini,” tulis mereka dalam laporan tersebut.
Sementara Bank Sentral Jepang pada hari Kamis (21/7/2022) kemarin, mempertahankan suku bunga pada level yang sangat rendah, seperti yang diharapkan.
Di pasar bahan bakar, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 0,88 persen menjadi 97,20 dolar AS per barel di perdagangan Asia, sedangkan harga minyak mentah Brent naik 0,93 persen menjadi 104,83 dolar AS per barel.
Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.