Senin, 11 Juli 2022 – 15:03 WIB

VIVA Lifestyle – Tahukah Anda jika bungkusan dengan daun pisang itu memiliki aneka sebutan? Jika belum, mungkin kegiatan yang dilaksanakan oleh Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) melalui Program Studi Teknologi Pangan (Tengpang) dalam rangka acara Pameran Kemasan Tradisional, bisa menambah wawasan kita.

Francies Seva Gentaarinda, salah seorang mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini mengatakan bahwa dalam tradisi Jawa terdapat sekitar delapan sebutan pengemas atau bungkus dengan menggunakan daun pisang. Dan, semuanya memiliki bentuk yang berbeda-beda meskipun fungsinya sama yaitu membungkus makanan.

“Pembungkus daun pisang itu cukup unik, karena meskipun fungsinya sama membungkus makanan namun nama penyebutannya dan bentuknya berbeda beda. Setidaknya ada delapan sebutan yaitu pincuk, tum, tempelang, pinjung, sumpil, takir, samir, dan sudi. Masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda, sesuai pengolahannya seperti dikukus atau dipanggang,” jelas Francies saat dijumpai di UKSW, Senin, 11 Juli 2022.

Sementara itu, Dhanang Puspita, dosen Program Studi Teknologi Pangan FKIK UKSW mengatakan, pengenalan aneka pembungkusan menggunakan daun pisang ini merupakan kegiatan bagi mahasiswa FKIK UKSW Prodi Teknologi Pangan angkatan 2019 yang mengambil mata kuliah teknologi pengemasan dan penyimpanan.

“Mengenalkan fungsi daun pisang sebagai pengemas, pemberi rasa, aroma, dan juga mempunyai fungsi penghias atau estetika. Lewat kegiatan pengenalan pembungkus daun pisang ini mahasiswa juga diajak untuk turut melestarikan budaya dan juga mengasah keterampilan tangan untuk mengemas makanan,” ujar Danang.

Tak hanya itu, Danang juga menambahkan bahwa melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat berperan mengembalikan eksistensi daun pisang sebagai pengemas makanan Indonesia di tengah gempuran plastik sebagai pembungkus makanan.

Ilustrasi bungkus daun pisang.

Ilustrasi bungkus daun pisang.

“Pengenalan bungkus daun pisang dan kegiatan pembuatan aneka makanan dengan pembungkus daun pisang ini untuk menaikkan eksistensi daun pisang di tengah globalisasi penggunaan plastik. Penggunaan daun sebagai kemasan mempunyai dampak baik dalam ekologi karena dapat terurai dan ramah lingkungan. Selain itu, daun mudah didapatkan dan murah dari segi harga,” imbuh Danang.

Dalam kegiatan ini, para mahasiswa FKIK UKSW Prodi Teknologi Pangan angkatan 2019 membuat dan menyajikan aneka makanan dibungkus daun pisang seperti pecel, pepes pindang, bubur sumsum, klepon, cenil, nagasari, kue apem, lopis, mie kocok, dan kue bugis. Semua makanan ini bisa dinikmati secara gratis oleh para dosen dan mahasiswa yang melihat pameran makanan bungkus daun pisang yang diadakan.

Laporan: Aditya Bayu C

Artikel ini bersumber dari www.viva.co.id.