Bunga tanaman ini sangat menawan. Tumbuhan dengan nama lain globe amaranth ini juga dapat diolah menjadi produk yang bermanfaat. Mulai pewarna makanan hingga minuman alami seperti tisane.
—
PESONA Gomphrena globosa terlihat sejak kali pertama dipandang. Warna ungu pada bunganya seakan melambangkan eksotisme dan elegan. Nama Latin itu tidak asal sebut. Sebab, bentuk bunganya seperti bola dunia.
Tanaman tersebut memiliki beragam julukan. Mulai bunga kenop, bunga kancing, hingga kembang puter. Masyarakat Jawa lebih umum menyebutnya dengan adas-adasan. Sementara, di luar negeri tanaman itu dijuluki dengan globe amaranth.
Jika anatomi tanaman tersebut diamati lebih mendetail, bunganya tumbuh secara tunggal. Bentuknya meruncing ke atas serta terlihat bulu-bulu halus pada batang dan daunnya. Tekstur batangnya lunak, tetapi tegak dan kaku. Hal itu terasa saat kita menyentuhnya.
Tanaman tersebut dapat tumbuh hingga 60 sentimeter dan ditemui di dataran rendah hingga ketinggian 1.300 meter di atas permukaan air laut. Gomphrena globosa memiliki banyak warna seperti biru, magenta, hingga oranye. ”Yang lebih sering dijumpai yang berwarna ungu,” jelas Nikolas Baruna Citraka, edukator kawasan Rumah Atsiri Indonesia.
Media tanam yang memiliki kandungan organik tinggi cocok bagi bunga kenop. Misalnya, kombinasi tanah, sekam, dan pupuk kandang. Tanah lempung berpasir juga bisa digunakan. Tanaman yang masuk famili Amaranthaceae itu tidak memerlukan perawatan khusus. Penyiraman cukup dilakukan tiga hari sekali. ”Bunga kenop memiliki tingkat toleransi tinggi terhadap cuaca panas. Asalkan, bagian akarnya terbasahi oleh air dan tidak berlebihan,” terangnya.
Bunga kenop dapat dikatakan tidak rewel. Pemupukan jenis organik bisa dilakukan dua pekan sekali. Lebih rutin dan menyehatkan jika dibandingkan dengan penggunaan pupuk kimia. Dengan begitu, bunga dapat mekar lebih sehat dan indah. ”Kami menggunakan kompos dari hasil penyulingan minyak asiri,” ungkapnya.
Bunga kenop membutuhkan sinar matahari yang cukup. Tanaman itu bisa diletakkan di dalam atau di luar ruangan. Namun, Raka menekankan agar berhati-hati saat tanaman tersebut terkena hujan atau penyiraman karena tangkai bunganya mudah patah. ”Nanti membuat bunga kenop mudah layu,” ujarnya.
Raka menjelaskan, bunga kenop tergolong dalam tanaman asiri karena memiliki kandungan minyak. Tanaman itu dapat diolah menjadi pewarna makanan hingga minuman alami seperti tisane. Yaitu, minuman yang penyeduhannya menggunakan bagian tanaman asiri. Bisa bagian akar, daun, atau bunga. ”Bisa dijadikan minyak esensial juga. Namun, belum ada di sini,” ungkapnya.
Metode benih lebih disarankan ketika ingin memperbanyak Gomphrena globosa karena lebih mudah. Caranya, bunga dikeringkan selama tiga hari, lalu biji dari dalam bunga diambil dan ditaruh ke dalam media tanam. Kemudian, siram dengan sedikit air dan diletakkan di tempat yang terang, tetapi tidak terkena cahaya matahari secara langsung. ”Kalau berlebihan, bakal merusak kecambahnya,” katanya.
Globe amaranth berasal dari Amerika Tengah. Tepatnya di daerah Guatemala hingga Panama. Namun, tanaman tersebut bisa tumbuh subur di Indonesia karena iklimnya sama-sama tropis.
Bunga kenop sebenarnya merupakan tanaman liar, tetapi sering kali menjadi tanaman hias di rumah. Sebab, ia memiliki warna yang kontras dan menarik. Cukup diletakkan di pot kecil sebagai penghias pekarangan hingga ruang tamu.
Beberapa orang percaya bunga kenop memiliki beragam khasiat. Misalnya, mengobati batuk, disentri, sakit kepala, hingga bronkitis. ”Caranya, meminum air rebusan bunga segar atau bunga kering. Atau juga bisa digunakan untuk mengatasi memar di bagian luar tubuh. Bunganya ditumbuk sampai halus, lalu dioleskan di bagian yang terasa sakit,” papar Raka.
Artikel ini bersumber dari www.jawapos.com.