Senin, 22 Agustus 2022 – 15:26 WIB
VIVA Edukasi –Sebagai umat Muslim, perlu rasanya mengetahui biografi Imam Bukhari yang merupakan ahli hadis yang sudah berkiprah sejak usia remaja. Imam Bukhari merupakan ahli hadis terkenal bersama dengan beberapa imam lainnya, seperti Imam Ahmad, Imam Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasai, dan Ibnu Majah.
Imam Bukhari memiliki karya yang paling autentik dari semua karya lain dalam literatur hadis yang disatukan. Sebagaimana disepakati oleh semua ulama, Sahih Al-Bukhari adalah kitab yang paling shahih setelah Alquran.
Setiap orang yang memiliki sedikit pengetahuan tentang Sunnah Nabi pasti pernah menemukan nama Imam Al Bukhari. Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Mohammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardizbah Al Jufi Al Bukhari. Ia berasal dari Persia dan lahir di Bukhara, Uzbekistan pada tahun 194 Hijriah (809 M). Pada saat itu, Mohammad bin Harun-ur-Rashid adalah Khalifah (6 th Abbasiyah) dunia Muslim.
Nenek moyang Imam Bukhari adalah Zoroaster dan kakek buyutnya Al Mughirah yang pernah menerima Islam di tangan seseorang dari Suku Al Jufi. Ayah dari Imam Bukhari adalah seorang pengusaha dan dia menghadiri beberapa ceramah Imam Malik ibnu Anas. Namun, ayah Imam Bukhari meninggal pada usia dini dan ia dibesarkan di bawah pengawasan ibunya yang merupakan seorang wanita yang sangat saleh.
Diriwayatkan bahwa pada usia yang sangat muda Imam Bukhari hampir kehilangan penglihatannya dan ibunya terus berdoa kepada Allah siang dan malam untuk kesembuhan putranya dan suatu hari penglihatan Imam Bukhari menjadi sempurna.
Mungkin hingga saat ini masih banyak yang bertanya-tanya siapa sosok pemimpin ahli hadis tersebut? Oleh karena tu, berikut ini akan kami bagikan sedikit biografi Al-Bukhari secara singkat dan jelas untuk Anda pahami.
Garis keturunannya
Nama lengkap Imam Bukhari adalah Abu Abdullah Muhammad ibn Ismail ibn Ibrahim Ibn Al-Mughirah ibn Bardizyah Al-Jufri Al-Bukhari . Kakek buyutnya, Al-Mughirah, menetap di Bukhara setelah menerima Islam. Ia lahir pada hari Jumat, 13 Syawal 194 H (21 Juli 810 M) di kota Bukhara (sebuah kota di Uzbekistan sekarang). Ayahnya adalah seorang Alim (Ulama) dan belajar dari sejumlah ulama terkenal termasuk Imam Malik bin Anas. Ayahnya meninggal ketika dia masih bayi dan ibunya mengambil seluruh tanggung jawab membesarkannya.
Memiliki Daya Ingatan yang Kuat
Artikel ini bersumber dari www.viva.co.id.