JawaPos.com – Betapa bahagianya warga Desa Tanjungrejo, Kecamatan Nguter, Sukoharjo yang telah mendapat bantuan pemasangan listrik gratis dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Bagaimana tidak, listrik itu tak hanya menjadi penerang belaka. Namun, listrik dari Pemprov Jateng itu juga menjadi modal utama sumber penghidupan mereka.
Hal itu seperti yang dirasakan Pambudi, 37, warga Desa Tanjungrejo RT 2 RW 1 Kecamatan Nguter. Dia merupakan penyandang disabilitas karena mengalami kecelakaan kerja pada 2010 silam.
Namun, Pambudi tak pernah putus asa. Dengan kondisinya tersebut, dia makin bersemangat menjadi perajin sangkar burung. Sayang, ada kendala yang dihadapi, yakni terkait jaringan listrik.
Pambudi pun harus menyambung listrik dari tempat penggilingan padi yang cukup jauh dari rumahnya. Listrik itu utamanya digunakan untuk mengoperasikan alat pembuat sangkar burung.
“Awalnya, saya modal nekat untuk usaha sangkar burung. Hasil dari penjualan saya belikan alat untuk menunjang produksi, tapi akhirnya kendalanya pada di listrik. Karena saat itu listrik masih numpang di rumah kerabat, dan untuk kompresor harus nyambung ke tempat selepan (penggilingan padi,Red),” ujar dia, Selasa (19/7).
Hingga pada tahun ini, dia akhirnya mendapat bantuan pemasangan listrik gratis dari Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah. Pambudi kini tidak lagi harus mencari sumber listrik untuk penhgembangan usahanya itu.
“Dapat bantuan listrik gratis dari Pak Ganjar Pranowo. Alhamdulillah itu bisa membantu saya memproduksi sangkar burung, ditambah juga bisa bikin pipa rokok. Ya, Alhamdulillah mempermudah usaha daripada tidak pakai listrik (sendiri), ini sangat bermanfaat untuk usaha saya,” papar Pambudi.
Sebelumnya, Pambudi bekerja sebagai tukang bangunan. Namun pada 2010, dia mengalami kecelakan, tubuhnya tertimpa tembok rumah yang sedang dikerjakannya. Pambudi pun mengalami lumpuh, dan hingga sekarang masih di atas kursi roda saat beraktivitas.
“Intinya malu sama teman, kalau datang ke sini pada ngasih duit. Akhirnya pikiran terbuka, bikin usaha sangkar burung. Alhamdulillah dapat bantuan listrik gratis yang mempermudah usahanya saya. Satu sangkar saya jual Rp 200 ribu sampai Rp 250 ribu, bahan kayu jati,” imbuhnya.
Tak hanya Pambudi. Sular, warga Desa Tanjungrejo lainnya kini juga bisa tersenyum lega. Jangankan listrik, ibu yang hidup bersama satu putrinya itu, sebelumnya hanya menggunakan lilin untuk penerangan di rumahnya.
“Ya, sebelumnya memang kami pakai lilin, setiap hari,” katanya.
Jalan terang pun akhirnya datang dengan adanya bantuan pemasangan listrik gratis Pemprov Jateng. Selain digunakan untuk penerang rumahnya, listrik itu juga dimanfaatkan untuk keperluan memasak nasi dan belajar putrinya yang masih kelas III SMP.
“Senang sekali dapat bantuan listrik. Dulu gelap sekarang terang,” jelasnya.
Sementara, Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah Sujarwanto Dwiatmoko menuturkan, pemasangan listrik gratis merupakan salah satu program yang digeber untuk menunjang kebijakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dalam upaya pengentasan kemiskinan.
“Satu program dari ESDM yang diperuntukkan bagi upaya pengentasan kemiskinan tapi sekaligus memberikan akses keadilan. Terutama untuk mendapatkan aliran listrik kehidupannya,” ungkapnya.
Sejak dilaksanakan 2019 lalu, program pemasangan listrik gratis itu menargetkan 15 ribu warga penerima di tiap tahunnya. Namun, karena dapat disinergikan dengan CSR PT PLN, hingga 2021 telah berhasil memasang 55 ribu sambungan listrik.
“Tiap tahun sinergi dengan PT PLN dengan diskon 50 persen. Nah, pada 2022 kita secara konsisten memasang 15 ribu sambungan lagi, ditambah CRS 2.500 unit dari PT PLN. Kita hitung akhir 2022 bisa mencapai 70 ribu sambungan,” terang Sujarwanto.
Pihaknya memastikan program ini akan terus dilanjutkan hingga 2023. Bahkan diproyeksikan bisa menjangkau lebih banyak sasaran. (bay/ria)
Artikel ini bersumber dari www.jawapos.com.