Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Ketegangan politik antara Beijing dan Taipei karena kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taiwan, membuat Gedung Putih mengutus armada laut beserta kapal induk USS Ronald Reagan untuk berjaga di perairan Taiwan.
Langkah ini diambil AS setelah militer China meluncurkan serangan rudal balistik jenis hipersonik Dongfeng DF-17 ke wilayah perairan Taiwan dan Jepang pada Kamis (4/8/2022) kemarin, tepatnya usai Nancy Pelosi melakukan kunjungan kerja dengan para pejabat Taipei.
“Kami mengutuk tindakan ini, yang tidak bertanggung jawab dan bertentangan dengan tujuan lama kami untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dan di kawasan itu,” ujar juru bicara Gedung Putih John Kirby.
Mengutip dari Anadolu Agency sebelum berlabuh di perairan Laut China Selatan, armada USS Ronald Reagan diketahui tengah melakukan kunjungan pelabuhan ke Singapura sebagai bagian dari patroli rutin guna mendukung Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Namun setelah ketegangan antara China dengan Beijing meningkat, menteri pertahanan AS Lloyd Austin memerintahkan armada penyerang kapal induk Ronald Reagan untuk berlayar di pangkalan area umum.
Dengan maksud mencegah terjadinya serangan susulan serta memantau situasi panas antara China dengan Taiwan.
Baca juga: China dan Taiwan Diambang Perang, Kapal Induk AS Mendekat, 21 Jet Tempur China Masuki Selat Taiwan
“Kami tidak akan terhalang untuk beroperasi di laut dan langit Pasifik Barat sesuai dengan hukum internasional, seperti yang telah kami lakukan selama beberapa dekade, mendukung Taiwan dan mempertahankan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” tegas Kirby.
Sebagai informasi USS Ronald Reagan sendiri merupakan kapal induk yang difungsikan sebagai pangkalan udara terapung bagi angkatan udara AS.
Dengan dilengkapi rudal Sea Sparrow serta sistem senjata jarak dekat (CIWS), kapal induk ini diklaim dapat dapat menghancurkan rudal jarak pendek hingga rudal anti-kapal supersonic milik musuh.
Baca juga: Dua Kapal Induk China Tinggalkan Pangkalan Jelang Nancy Pelosi ke Taiwan, AS Siagakan 4 Kapal Perang
Uniknya kapal ini menggunakan tenaga penggerak dua reaktor nuklir yang dapat menggerakkan empat baling-baling kapal selama lebih dari 20 tahun tanpa mengisi bahan bakar.
Belum diketahui sampai kapan USS Ronald Reagan akan bersiaga di Laut China Selatan. Namun menurut Kirby kapal induk ini akan terus berlayar di kawasan tersebut hingga militer China mundur dari kawasan selat Taiwan.
Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.