Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Alergi makanan secara signifikan mempengaruhi tumbuh kembang dan kualitas hidup.
Anak akan terbatas dalam pemilihan makanan di luar rumah dan di sekolah, muncul kecemasan karena timbulnya reaksi alergi jika tidak sengaja mengkonsumsi makanan tersebut, serta berisiko mengalami bullying di sekolah.
Psikolog anak, Anastasia Satriyo M.Psi., Psi mengatakan, kondisi alergi yang dialami anak bukan hanya mempengaruhi kesehatan fisik, namun juga dapat memengaruhi kondisi psikologi si kecil dan orangtuanya.
“Dampak psikologis dari alergi makanan seringkali membuat orang tua memikirkan dan mengkhawatirkannya serta menjadi cemas, terkadang lebih serius daripada alergi makanan itu sendiri,” kata dia dalam kegiatan Danone Specialized Nutrition Indonesia mengadakan kegiatan edukasi ‘Bicara Gizi’ dengan topik Peran Serat Terhadap Kesehatan Saluran Cerna dan Alergi pada Anak, Selasa (23/8/2022).
Baca juga: Rinitis Alergi Ganggu Aktivitas Sehari-hari? Segera Redakan dengan Hufarizine!
Hal ini tergambar dalam sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa 41 persenorang tua yang memiliki anak dengan kondisi alergi melaporkan dampak yang signifikan pada tingkat stres mereka.
Oleh karena itu, alergi bukan hanya dapat memengaruhi pada psikologis si kecil, namun orang tua akan turut merasakan efeknya secara langsung.
“Dalam aspek perkembangan anak, gangguan alergi akan bisa berdampak pada fisik, sosial, dan kognitifnya. Kondisi psikologis yang berpeluang terjadi oleh anak-anak dengan kondisi alergi seperti gangguan daya ingat, kesulitan bicara, konsentrasi berkurang, hiperaktif dan lemas , sehingga anak akan menjadi cenderung kurang percaya diri saat bersosialisasi dengan teman sebayanya,” ujar dia.
Untuk itu, penting untuk diperhatikan agar orang tua sebaiknya tidak panik saat reaksi alergi pada anak muncul.
Segera konsultasikan pada dokter ahli untuk mengetahui penyebab alergi pada si kecil dan menekan risiko dampak buruk tidak terjadi.
Selain itu, orang tua dengan anak yang memiliki kondisi alergi juga harus tetap bisa mendukung anak dengan golden stimulation atau memberikan stimulasi yang tepat sesuai dengan tahapan pertumbuhan anak agar anak dapat tumbuh menjadi anak hebat.
“Sebagai seorang ibu yang memiliki anak dengan kondisi alergi makanan, saya ekstra dalam menangani gejala akibat alergi dengan menghindari faktor pemicunya. Selain itu, saya sangat memperhatikan asupan nutrisi yang saya berikan kepada anak, serta memastikan asupan serat harian anak tercukupi untuk memastikan si kecil tetap sehat dan gejala yang muncul akibat alerginya berkurang,” kata ibu yang memiliki anak dengan kondisi alergi, Oktavia Sari Wijayanti.
Untuk mendukung orangtua memastikan kecukupan serat anak, Danone Specialized Nutrition Indonesia mengadakan kegiatan edukasi ini yang bertujuan agar masyarakat menjadi lebih memahami tentang pentingnya peran serat bagi kesehatan saluran cerna dan mengurangi risiko alergi pada anak.
Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.