JawaPos.com – Bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), Museum Batu Bara Bukit Asam resmi dibuka. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) selaku Grup MIND ID yang mengelola komoditas batu bara melakukan kegiatan peresmian dengan mengibarkan Bendera Merah Putih untuk pertama kalinya di depan museum Batu Bara Bukit Asam, Rabu (17/8).
Grup MIND ID yang beranggotakan PT Antam Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero), dan PT Timah Tbk mendukung upaya mewujudkan Noble Purpose MIND ID, yaitu we explore natural resources for civilization, prosperity, and a brighter future. Cita-cita tersebut salah satunya diwujudkan oleh PTBA bersama Pemerintah Kabupaten Muara Enim sepakat mencanangkan Program Kota Wisata.
Hendi Prio Santoso, selaku Direktur Utama MIND ID mengatakan, tujuannya agar Tanjung Enim yang merupakan kawasan tambang batu bara dapat menjadi destinasi wisata dan mandiri setelah kondisi pascatambang. “Komitmen kehadiran Grup MIND ID sebagai Holding Industri Pertambangan di Indonesia selain mengelola cadangan sumber daya alam sesuai dengan praktik good mining practice, juga menjaga kesinambungan serta menciptakan peradaban baru, baik pada saat proses penambangan maupun pada saat pasca penambangan,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (18/8).
Salah satu langkah untuk mewujudkan Tanjung Enim menjadi kota wisata adalah pembangunan Museum Batu Bara Bukit Asam. Museum ini merupakan salah satu aset yang digunakan untuk menyimpan, mengoleksi, konservasi, riset, edukasi, maupun hiburan bagi masyarakat.
Kehadiran Museum Batu Bara Bukit Asam ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Keberlanjutan (SDG’s), setidaknya pada poin 3, Kehidupan Sehat dan Sejahtera. Ini selaras juga dengan poin 8, Pertumbuhan Ekonomi, dan poin 11, Kota dan Pemukiman Berkelanjutan. Serta sejalan dengan Sustainability Pathway MIND ID pada kategori Community and Society dan Economic Development.
Hendi menjelaskan, melalui museum ini, para pengunjung dapat mengetahui sejarah pertambangan batu bara dari era kolonial sampai saat ini. Selain itu, terdapat kereta yang akan membawa pengunjung serasa di dalam tambang bawah tanah.
Museum juga dilengkapi dengan Gedung Kesenian, Gedung Pusat Kuliner, dan Taman Mini Sumsel. Diharapkan dapat menjadi landscape sekaligus objek wisata pendidikan bagi masyarakat Sumatera Selatan.
“PTBA tidak ingin kualitas hidup masyarakat Tanjung Enim turun setelah proses pascatambang. Ke depan, Museum Batu Bara Bukit Asam dapat menjadi salah satu destinasi wisata di Tanjung Enim,” lanjut Direktur Utama PTBA Arsal Ismail.
Selain itu, diharapkan juga dapat mendukung perekonomian masyarakat Tanjung Enim dari sektor pariwisata. PTBA tidak hanya sekadar menambang, tapi juga berupaya agar pemanfaatan sumber daya alam dapat menyejahterakan masyarakat.
Tak hanya museum, PTBA pun sebelumnya telah membangun berbagai infrastruktur untuk mewujudkan cita-cita Tanjung Enim Kota Wisata. Di antaranya adalah Mini Zoo dan Jogging Track Tanjung Enim, hingga Taman Love.
PTBA juga akan membangun Botanical Garden atau Taman Koleksi seluas 17 hektare untuk meningkatkan nilai tambah pada lahan pasca tambang. “Semoga Prosesi Pengibaran Bendera Merah Putih yang menandai diresmikannya Museum Batu Bara Bukit Asam ini dapat menjadi hadiah yang berguna dan bermanfaat bagi masyarakat Muara Enim dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-77 RI ini,” tutup Arsal.
Artikel ini bersumber dari www.jawapos.com.