Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) dalam waktu dekat bakal memiliki nama baru di kursi jabatan Ketua Umum.

Sejumlah nama muncul dan maju dalam kompetisi pemilihan pimpinan.

Yakni Akbar Himawan Buchari mantan Ketua Umum BPD Hipmi Sumatera Utara yang kini menjabat Wakil Ketua Umum BPP Hipmi, kemudian Bagas Adhadirgha yang saat ini menjabat Sekretaris Jenderal BPP Hipmi.

Ada pula Anggawira yang merupakan Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan BPP Hipmi.

Baca juga: HIPMI Dorong UMKM Perorangan Naik Kelas Setelah Terima Nomor Induk Berusaha

Anggawira mengatakan, ketua umum Hipmi yang selanjutnya harus bisa mendorong serta mencetak pengusaha-pengusaha muda di daerah.

Terlebih, saat ini di luar wilayah kota-kota besar, terdapat momentum investasi yang terus mengalami pertumbuhan.

“Kalau kita lihat sekarang dari data bahwa pusat-pusat pertumbuhan dan investasi adanya di pulau Jawa. Malah bahkan cenderung sudah mulai tumbuh di daerah-daerah,” ucap Anggawira di Sekretariat BPP Hipmi Sahid Sudirman Centre Jakarta, Senin (29/8/2022).

“Saya rasa itu menjadi momentum bagaimana pengusaha muda tidak hanya lahir dari perkotaan dan di pulau Jawa, pengusaha harus lahir dari daerah-daerah di luar pulau Jawa,” sambungnya.

Anggawira juga mengungkapkan, jika mendapat amanah sebagai Ketua Umum BPP Hipmi, dirinya akan mendorong pemanfaatan teknologi informasi dan transformasi digital di kalangan pengusaha muda.

Karena digitalisasi merupakan salah satu hal penting yang dapat membuat kegiatan usaha dapat berkembang dengan pesat.

“Harapannya Hipmi di daerah-daerah dengan teknologi dan digitalisasi mampu menyerap dan memiliki peluang yang sama juga dengan Hipmi di daerah-daerah,” papar Anggawira.

Baca juga: Dicegah ke Luar Negeri, Ketua Umum BPP Hipmi Mardani Maming Berstatus Tersangka

Ia juga melanjutkan, Ketua Umum Hipmi ke depan harus mampu mengoptimalkan kolaborasi.

“Intinya kita harus memberikan akses selebar-lebarnya, dikawal bagaimana para anak muda ini yang sudah tertarik kepada dunia usaha tetap konsisten,” jelas Anggawira.

“Problemnya menjaga persisten mereka. Banyak mereka yang sudah jadi pengusaha, kemudian kembali lagi jadi pekerja. Persisten ini butuh ekosistem yang saling mendukung, yaitu di Hipmi,” pungkasnya.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.