Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Monkeypox saat ini mulai mewabah bahkan dinyatakan WHO sebagai kondisi kesehatan darurat.

Hingga saat ini masih belum ada pengobatan yang spesifik untuk infeksi Cacar Monyet.

Pengurus pusat PETRI (Perhimpunan Kedokteran Tropis dan Penyakit Infeksi Indonesia) dr. Adityo Susilo, SpPD, KPTI, FINASIM menerangkan hal ini.

Baca juga: Cacar Monyet Masuki Jepang, PM Kishida Minta Masyarakat Lakukan Vaksinasi

Meski demikian di masa lalu, vaksinasi terhadap penyakit Cacar atau Smallpox yang disebabkan oleh karena infeksi virus Variola yang dinyatakan telah tereradikasi secara global sejak tahun 1980, dikatakan dapat memberikan efektivitas proteksi sebesar 85 persen untuk mencegah infeksi Cacar Monyet.

“Masyarakat juga perlu mewaspadai terhadap kemungkinan masuknya virus ini di Indonesia,” kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (27/7/2022).

Dokter Adityo mengatakan, dengan ditemukannya kasus cacar monyet di Singapura, menjadi pengingat pada populasi khusus yang berisiko fatalitas lebih tinggi pada kelompok anak-anak, ibu hamil, lansia, dan orang dengan imunitas rendah (imunosupresi).

Baca juga: Vaksin Cacar Air Masih Efektif Cegah Monkeypox, Bagaimana Cara Mendapatkannya?

“Tapi dengan berkaca kepada pandemi Covid-19, kita harus selalu optimis bahwa dengan bekerja sama dunia akan mampu bergerak secara cepat menyikapi situasi ini,” ujar anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).

Monkeypox atau cacar monyet
Monkeypox atau cacar monyet (freepik)

Cacar Monyet adalah suatu penyakit infeksi virus, bersifat zoonosis dan jarang terjadi. Beberapa kasus infeksi pada manusia (human monkeypox) yang pernah dilaporkan terjadi secara sporadis di Afrika Tengah dan Afrika Barat, dan umumnya pada lokasi yang berdekatan dengan daerah hutan hujan tropis.

Cacar monyet ini tergolong ke dalam genus orthopoxvirus. Virus lain yang juga berasal dari genus orthopoxvirus adalah virus variola yang menyebabkan penyakit cacar (Smallpox) dan telah dinyatakan tereradikasi di seluruh dunia oleh WHO pada tahun 1980.

Berdasarkan data dari WHO, Penyakit Cacar Monyet pada awalnya teridentifikasi pada tahun 1970 di Zaire dan sejak itu dilaporkan secara sporadis di 10 negara di Afrika Tengah dan Barat.

Pada tahun 2017, Nigeria mengalami outbreak terbesar yang pernah dilaporkan, dengan perkiraan jumlah kasus yang terkonfirmasi sekitar 40 kasus.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.