TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar menuturkan, seiring perkembangan zaman, peningkatan kompetensi pemuda sebagai sumberdaya pembangunan harus menjadi prioritas utama. Lompatan kemajuan teknologi telah meniscayakan generasi muda untuk terus berdaptasi dan berinovasi, agar tidak tertinggal dalam kompetisi global yang berkembang pesat.

Derasnya arus perubahan global dapat dirasakan, ketika kita belum sepenuhnya selesai berurusan dengan era revolusi industri 4.0, kita sudah dihadapkan pada era society 5.0.

Menyikapi kondisi tersebut, generasi muda bangsa sebagai aktivis pembangunan, dituntut agar mampu bertransformasi, agar mampu menjadi kekuatan pendobrak yang mengubah tantangan menjadi peluang, dan menjadikan peluang sebagai keberhasilan.

“Dengan segenap sumberdaya yang dimiliki, dan kapasitas jangkauan kelembagaan yang melingkupi seluruh wilayah Nusantara, saya yakin dan percaya, bahwa KNPI akan sanggup menjadi motor penggerak, bagi setiap langkah dan kebijakan untuk merealisasikan Visi Indonesia Emas 2045,” ujar Bamsoet dalam sambutan secara virtual di acara Pelantikan Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) Pimpinan Haris Pertama masa bakti 2022-2025, dari Jakarta, Sabtu malam (23/7/2022).

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, KNPI sebagai organisasi kepemudaan memiliki tanggungjawab yang besar untuk mengoptimalkan peran penting dan strategis generasi muda dalam menjalankan fungsi sosial-politiknya.

Baik sebagai agen perubahan, kontrol sosial, kekuatan moral, penjaga nilai kebangsaan, maupun sebagai penerus estafet kepemimpinan nasional di masa depan.

“Sebagai agen perubahan, generasi muda adalah katalisator yang mendorong lahirnya perubahan ke arah perbaikan dalam segala dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara. Generasi muda dituntut untuk dapat bersikap kritis, berpikir visioner dan melihat jauh ke depan, serta mempunyai daya kreasi dan imajinasi yang kuat mengenai kondisi ideal yang dicita-citakan. Untuk mewujudkannya, generasi muda harus membekali diri dengan ilmu pengetahuan dan literasi teknologi,” kata Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini memaparkan, sebagai kontrol sosial, generasi muda berperan untuk memperjuangkan keseimbangan dan keadilan dalam kehidupan masyarakat agar tidak terjadi kesenjangan dan ketimpangan sosial.

Dalam konsepsi ini, generasi muda dituntut mempunyai kejelian dalam melihat dan menyelami realitas sosial yang terjadi di sekitarnya, dan mendorong terwujudnya kesetaraan dan kesinambungan pembangunan, untuk mengikis disparitas sosial dan kesenjangan kesejahteraan.

“Sebagai generasi penerus bangsa, pemuda adalah sumberdaya potensial bangsa yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan nasional. Generasi muda bangsa diharapkan tumbuh menjadi ‘manusia-manusia tangguh’ yang mampu menjawab berbagai tantangan dan dinamika zaman. Pemuda tidak hanya sekedar cerdas dan terampil, tetapi juga berkarakter dan berwawasan kebangsaan. Generasi muda yang berwawasan kebangsaan, adalah generasi yang berhati Indonesia dan berjiwa Pancasila,” pungkas Bamsoet. (*)


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.