TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi soal fenomena ‘Citayam Fashion Week’ yang digelar di kawasan Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta.
Menurut Jokowi, jika memang hal tersebut, tidak perlu dipermasalahkan.
“Jangan diramaikanlah, hal-hal yang positif itu diberi dukungan dan didorong,” ujar Jokowi setelah menghadiri acara Hari Anak Nasional di Kebun Raya Bogor, Sabtu (23/7/2022).
Jokowi juga mengingatkan agar para remaja tersebut tidak menabrak aturan. Menurutnya, selama kegiatannya positif, tidak perlu dilarang.
“Asal, sekali lagi, tidak menabrak aturan, tidak melanggar aturan. Prinsipnya di situ,” tandas Jokowi.
Sebagai informasi, ramai diperbincangkan di media sosial soal istilah Citayam Fashion Week (CFW).
Istilah ini merujuk pada sejumlah remaja yang kerap beradu gaya di zebra cross kawasan Dukuh Atas atau tepatnya di Jalan Tanjung Karang.
Baca juga: Fenomena CFW, Pemprov DKI: Jika Citayam Sudah Modern Para Remaja Itu Tidak Akan Kumpul di Jakarta
Pemerintah Kota Jakarta Pusat mengimbau para remaja SCBD atau Sudirman-Citayam-Bojong-Depok yang kerap berkumpul di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat untuk memanfaatkan fasilitas umum di wilayah lain.
Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengatakan alternatif yang bisa dipilih adalah kawasan Kemayoran dekat JIExpo.
Imbauan itu bertujuan untuk menghindari terbentuknya kerumunan yang hanya terpusat di Dukuh Atas.
“Kemayoran luas itu, pakai itu kalau dia mau. Berapa kilometer itu jalan rayanya deket PRJ, Semua titik bisa dipakai jalanan itu,” kata Irwandi kepada wartawan, Senin (18/9/2022).
Menurutnya keindahan trotoar di sekitar Sudirman memang jadi salah satu saya tarik bagi masyarakat di luar wilayah Jakarta. Seperti dari Bekasi, Bojong, Depok, hingga Tangerang.
Namun kata dia, keindahan tersebut bukan cuma ada di Dukuh Atas. Tapi banyak wilayah lain yang juga bisa dimanfaatkan sebagai tempat berkumpul atau ngonten bareng.
“Mereka melihat sekarang itu trotoar dari Thamrin sampai Sudirman, kayak di luar negeri bagus. Ada MRT nya, tamannya, mereka lihat itu. Mereka sebenernya meniiru konsep di luar negeri ‘oh ini bagus nih kayak di luar negeri’, sebenarnya boleh aja karena mereka kan bangga dengan Jakarta yang udah modern. Kalau di Citayam gak ada begitu, makanya mainnya di Jakarta. Ada dari Tambun, Bekasi, Tangerang,” terang dia.
Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.