JawaPos.com- Banyak pemain dan pelatih top sepak bola Indonesia pernah dilayani. Perannya cukup penting menjaga performa pemain timnas sepak bola. Era 2011 hingga 2013. David Beckham pun ikut memberikan pujian, berkat keuletannya dalam mempersiapkan kebutuhan pemain.

Dia adalah Badrudin. Di usianya ke 56 tahun, Cak Udin—panggilan akrabnya–masih terlihat energik. Kini, bapak kelahiran Pulau Bawean, Gresik, itu banting setir. Putar haluan. Hidupnya tidak lagi banyak dihabiskan di lapangan hijau. Tapi, di Jalan Raya Basuki Rahmat Nomor 9. Ya, dia buka lapak nasi goreng.

Saat disambangi Jawa Pos, Cak Udin sudah terlihat sibuk. Tangannya cekatan. Sat-set. Menata piring, gelas, dan perabot lain. Sesekali bergegas keluar masuk dapur rumah. Mengambil peralatan yang tertinggal. ‘’Ini lagi mempersiapkan gerobak nasi goreng,’’ ujarnya.

Aktifitas tersebut dilakoni Cak Udin sejak dua tahun terakhir. Saat pandemi Covid-19. Selain itu, ada alasan lain. Dia melihat persepakbolaan Indonesia masih ruwet. Ibaratnya, rumput hijau masih becek. Karena itu, dia memilih rehat sejenak. Dari kesibukan di olahraga yang dicintainya. “Demi menghidupi keluarga. Apalagi, anak saya masih berusia 8 tahun,” tuturnya.

Sepak bola bagi Cak Udin terbilang ’’istri keduanya’’. Betapa tidak. Selama 40 tahun dia menghabiskan usianya. Pernah menjadi kitman timnas Indonesia. Sudah melayani ratusan pemain dan pelatih kawakan. Terhitung sejak era Ronny Pattinasarani hingga Firman Utina dkk. Mulai mempersiapkan jersey, bola sepak, hingga sepatu pemain. Cak Udin ada di belakangnya.

Tugasnya tidak hanya itu. Terkadang, dia juga menjadi penerjemah bagi pemain naturalisasi. “Bisa sedikit ngomong bahasa Inggris. Litle-litle I can, ha…ha,” candanya.

Cak Udin saat tos dengan David Beckham di Stadion GBK Jakarta pada 2012 silam.

Percaya atau tidak, Cak Udin adalag satu-satunya kitman yang berhasil merayu David Beckham. Untuk mengajak berfoto. Momen itu saat laga timnas Indonesia melawan LA Galaxy pada 2011 lalu. ’’Saya masih ingat, kata Beckham, postur saya mirip dengan pelatih fisiknya,’’ ceritnya.

Bahkan, Beckham bilang lebih gesit dan telaten. Karena itu, Cak Udin pun menyebut Beckham malah memotret dirinya beberapa kali. ‘’Katanya, untuk dijadikan kenangan-kenangan,” ungkapnya.

Momen Cak Udin dan Beckham itu membuat penonton di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta terheran-heran. Gumun. Betapa tidak, pemain legend asal Inggris itu tidak melayani permintaan foto dari pelatih dan pemain lainnya. Termasuk pejabat dan artis ibukota yang menonton pertandingan saat itu.

’’Dia juga memberikan tanda tangannya di kaos saya. Sampai sekarang masih saya pajang sebagai kenang-kenangan,” ucapnya sembari menunjukkan koas biru berlogo burung garuda itu.

Masih belum bercaya? Kepiawaian Cak Udin melobi pemain top dunia juga terbukti saat berfoto bersama legenda sepakbola lain. Di antaranya, mantan Kapten AC Milan Paolo Maldini dan legenda Inter Milan Javier Zanetti pada 2012. Saat mereka bertandang ke Indonesia. Bisa dibilang, tahun tersebut menjadi tahun terakhir pengabdiannya untuk tim Garuda. Konflik di tubuh federasi dan ketidakjelasan liga membuat nasibnya makin tak menentu.

Cak Udin pun balik kandang. Memilih jalan pulang ke Kota Pudak, Gresik. Kembali bersama keluarganya. “Sempat bekerja di cafe juga. Dari situ kemudian saya belajar membuat nasi goreng yang enak,” tuturnya.

Berkat dukungan dari rekan dan kerabatnya, Cak Udin pun memulai usaha. Pedagang kaki lima. Buka sejak pukul 18.00 WIB hingga 23.00 WIB. “Alhamdulillah, cukup untuk menemunuhi kebutuhan,” ujarnya.

Namun, darah dan semangatnya untuk kembali melayani timnas tidak pernah luntur. Bapak satu anak itu siap dipanggil kapanpun. Sebab, masih ada satu mimpi yang belum kesampaian.

Apa itu? Mengulang sejarah Sea Games Manila pada 1991 silam. Di bawah asuhan Anatoli Polosin, timnas berhasil merebut emas dalam ajang olahraga paling bergengsi di Asean tersebut. “Disiplin dan etos kerja para pemain sangat tinggi kala itu. Sikap dan mental yang jarang dimiliki pemain bola di zaman sekarang,” tandasnya.

Tapi, mungkinkah di usia yang sudah kepala lima itu dipanggil kembali membantu timnas? Seperti sebuah judul lagu Muchsin Alatas: Pasrah saja.


Artikel ini bersumber dari www.jawapos.com.