Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, LOS ANGELES – Produsen mobil listrik Tesla mengatakan telah melepas 75 persen aset Bitcoin-nya, yang bernilai sekitar 1,5 miliar dolar AS pada akhir tahun 2021.

Keputusan ini datang menyusul turunnya nilai Bitcoin lebih dari 50 persen dari rekor tertingginya pada November 2021, di tengah bear market kripto yang sedang berlangsung.

“Pada akhir kuartal dua, kami telah mengonversi sekitar 75 persen dari pembelian Bitcoin kami menjadi mata uang fiat. Konversi di kuartal kedua menambahkan 936 juta dolar AS uang tunai ke neraca kami,” kata Tesla dalam laporan pendapatannya, yang dikutip dari Economic Times.

Baca juga: Buntut Batalnya Akuisisi, Twitter Gugat CEO Tesla Elon Musk, Persidangan Dimulai Pada Oktober

Produsen mobil listrik itu mengungkapkan pada Februari tahun lalu, mereka telah menginvestasikan dana sebesar 1,5 miliar dolar AS dalam Bitcoin, dan kemudian menjual sekitar 10 persen asetnya pada bulan April.

Tesla mengatakan pada Rabu (20/7/2022) kemarin, aset digitalnya telah menyusut menjadi 218 juta dolar AS, dan penurunan nilai Bitcoin telah merusak profitabilitas perusahaan di kuartal kedua tahun ini.

Chief Executive Officer (CEO) Tesla, Elon Musk mengatakan Tesla telah menjual Bitcoin untuk memaksimalkan posisi kasnya karena ketidakpastian terkait penutupan Covid-19.

Harga Bitcoin telah turun tajam dari rekor tertingginya di bulan November 2021 yang menyentuh 69 ribu dolar AS. Mata uang kripto terbesar berdasarkan nilai pasar ini bertahan di level 22,928 ribu dolar AS.

Sementara itu, Musk telah menjadi influencer besar di ruang cryptocurrency. Dia sering membuat tweet positif mengenai mata uang kripto Dogecoin, dan memposting foto anjingnya yang diberi nama Floki, karena kemiripannya dengan maskot Dogecoin, Shiba Inu.

Bahkan saat Tesla mengadakan pesta besar-besaran untuk pabrik barunya di Austin, Amerika Serikat pada bulan April, pertunjukan drone menampilkan gambar Dogecoin.

Baca juga: Harga Bitcoin Naik 5,11 Persen, Bertahan di Level 23,5 Ribu Dolar AS

Musk juga mengizinkan Bitcoin menjadi alat pembayaran untuk pembelian produk Tesla, namun pembayaran menggunakan token ini ditangguhkan terkait dengan masalah lingkungan yang ditimbulkan pada proses penambangan Bitcoin.

Musk juga memposisikan dirinya sebagai pendukung kripto, dengan mengisyaratkan perusahaan pembuat pesawat ruang angkasa miliknya, SpaceX, akan bergabung dengan Tesla dalam menerima Dogecoin dalam pembayaran untuk pembelian produk di masa depan.

Kepala penelitian di manajer dana kripto Valkyrie Investments, Josh Olszewicz memperkirakan penjualan Bitcoin Tesla, jika dihitung dengan harga 30 ribu dolar AS, maka aset digital produsen mobil listrik itu tersisa 218 juta dolar AS.

“Kondisi pasar yang sangat bearish sejak awal tahun serta kebutuhan uang tunai di neraca kemungkinan berkontribusi pada keputusan ini. Dari perspektif manajemen treasury, volatilitas penurunan mungkin terlalu tidak menarik untuk diabaikan dalam waktu dekat.” kata Olszewicz.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.