Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Meta Platforms Inc mengumumkan rencana pembatalan perekrutan massal di tahun ini, dengan memangkas target sebanyak 30 persen, Jumat (1/7/2022).

Sebelum melakukan pemangkasan tersebut, Meta awalnya menargetkan perekrutan sebanyak 10.000 insinyur baru pada tahun 2022. Namun rencana tersebut harus diurungkan lantaran Meta Inc terus menghadapi penurunan pendapatan.

Hal inilah yang memaksa perusahaan pimpinan Mark Zuckerberg untuk menurunkan target perekrutan sebanyak 3.000 hingga 4.000 orang.

“Meta telah mengurangi target untuk mempekerjakan insinyur pada tahun 2022 sebanyak 3.000 hingga 4.000 orang. Dengan pemangkasan tersebut Meta hanya membuka lowongan untuk 6.000-7.000, jumlah ini turun dari rencana awal untuk mempekerjakan sekitar 10.000 insinyur baru,” kata Zuckerberg.

Baca juga: Meta, Microsoft hingga Epic Kompak Bentuk Badan Standar Metaverse

Imbas dari batalnya perekrutan tersebut, kini sejumlah posisi di Meta terpaksa mengalami kekosongan. Cara ini diambil Meta sebagai salah satu solusi agar perusahaan teknologi ini dapat menjalankan operasi tanpa harus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Melansir dari Reuters, kebangkrutan Meta mulai terlihat setelah raksasa teknologi ini mengalami perlambatan ekonomi imbas dari menurunnya penjualan iklan serta penyusutan jumlah pengguna aktif harian di aplikasi Facebook.

Kondisi tersebut makin diperparah dengan adanya krisis global akibat langkah The Fed yang memangkas suku bunga AS sebanyak 75 poin. Alasan tersebutlah yang membuat Meta harus mengurangi ambisinya untuk melakukan perekrutan.

Baca juga: Merasa Bersalah ke Rusia, Meta Tarik Permintaan Panduan Kebijakan Konten Perang dari Dewan Pengawas

Nantinya untuk meningkatkan pendapatan perusahaan Meta akan merombak beberapa fitur pada anak perusahaannya, dengan meningkatkan jumlah unit pemrosesan grafis (GPU) di pusat datanya pada akhir tahun ini.

Langkah ini dilakukan untuk mendukung rilisnya Meta Reels dengan kecerdasan buatan augmented reality dan virtual reality pada platform Facebook dan Instagram.

Tak hanya itu Meta juga tengah berupaya menambah pendapatan dengan menyematkan fitur bisnis dan belanja dalam aplikasi. Dengan begini Meta yakin perusahaannya bisa kembali mengungguli posisi TikTok.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.