TRIBUNNEWS.COM – Anak-anak penderita bibir sumbing kerap menghadapi stigma buruk yang berdampak pada rasa percaya diri mereka. Melansir Nakita, menurut Psikolog Klinis SOA Parenting & Education Support Center Hanlie Muliani, M.Psi, anak dengan bibir sumbing umumnya mengalami dampak psikis, seperti merasa tidak seberuntung anak-anak lain, bahkan mengalami penolakan dari lingkungan sekitar.
Selain itu, kondisi bibir sumbing juga dapat membawa dampak fisik seperti kesulitan bicara, makan, dan bernapas. Karenanya, Hanlie menyebut bahwa tindakan operasi bibir sumbing juga perlu disertai dengan penanganan komprehensif yang meliputi pendampingan psikologis.
Dalam rangka membantu penanganan terhadap anak-anak penderita bibir sumbing serta mendorong mereka agar kembali merasa percaya diri untuk bersosialisasi, perusahaan jamu tradisional terkemuka di Indonesia, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul kembali menyalurkan bantuan untuk pelaksanaan operasi bibir sumbing.
Kali ini, Sido Muncul memberikan bantuan senilai Rp400 juta bagi 30 pasien bayi dan anak-anak untuk menjalankan operasi bibir sumbing dan langit mulut gratis di Rumah Sakit Islam (RSI) Wonosobo, Jawa Tengah.
Pelaksanaan acara operasi bibir sumbing ini disaksikan langsung oleh Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat serta Direktur RSI Wonosobo drg Jauhari Mursid.
“Atas nama pemerintah Kabupaten Wonosobo saya menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya dan saya sangat mengapresiasi atas terselenggaranya acara ini,” ujar Afif.
Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat menyampaikan, bantuan operasi bibir sumbing gratis dari Sido Muncul ini sudah terlaksana sebanyak enam kali sejak tahun 2018.
Tahun ini, bantuan telah diserahkan secara simbolis kepada Membership Committee Rotary Club of Semarang Bojong Eleonora Aprilita yang disiarkan secara virtual dari Jakarta dan Wonosobo.
“Bantuan ini kami fokuskan bagi penderita yang berasal dari keluarga kurang mampu. Kami berharap agar operasi berjalan lancar, pasien-pasien dapat kembali tersenyum, serta dapat meningkatkan kepercayaan diri untuk bersosialisasi,” kata Irwan saat konferensi pers di kantornya kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Sabtu (16/7/2022).
Irwan pun menjelaskan bahwa pasien yang mengikuti operasi bibir sumbing dan langit-langit mulut ini adalah mereka yang menderita celah pada bibir dan langit-langit, tepatnya sebanyak 10 pasien dengan kasus Labio (Sumbing Bibir), 10 pasien dengan kasus Palato (Sumbing Langit-langit), serta 10 pasien dengan kasus Labio dan Palato (Sumbing Bibir dan Langit-langit).
Sementara itu, Membership Committee Rotary Club of Semarang Bojong Eleonora Aprilita mengungkapkan, pihaknya merasa senang karena bisa berkolaborasi dengan Sido Muncul dalam acara Operasi Sumbing Bibir dan langit-langit Gratis di Wonosobo. “Terima kasih Sido Muncul karena telah banyak membantu,” kata Eleonora.
Tak hanya berterima kasih, ia menilai Rotary Club of Semarang Bojong memiliki pandangan yang sama dengan Sido Muncul dalam aksi kegiatan sosial ini, yakni ingin membuat para pasien bibir sumbing tersebut bisa tersenyum kembali. “Kami ingin membantu para pasein bibir sumbing agar bisa tersenyum kembali,” ujar Eleonora.
Menurut Irwan, Sido Muncul sebelumnya telah memberikan bantuan serupa di beberapa kota di Indonesia. Kota-kota tersebut di antaranya Kupang, Banten, Tarutung, Tegal dan Dolok Sanggul. “Jumlah total pasiennya ada 125 orang,” tutup Irwan.
Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.