Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bintang film dan sinetron Ariel Tatum berbagi cerita tentang kesehatan mentalnya yang dirasakan sejak berusia 13 tahun.
Bahkan, diakui Ariel Tatum kesehatan mentalnya diusia 13 tahun membuatnya merasa mengganggu hati dan pikirannya, sampai ia merasa butuh bantuan.
“Diusia 13 tahun aku sudah melakukan tindakan percobaan bunuh diri kedua kalinya,” kata Ariel Tatum saat berbincang dengan Luna Maya dan Marianne Rumantir di kanal youtube TS Media, dikutip Wartakotalive.com (Tribunnews.com Network), Jumat (15/7/2022).
Baca juga: Jadi Lawan Main Nicholas Saputra di Sayap Sayap Patah, Intip Potret Ariel Tatum Perankan Ibu Hamil
Ariel merasa bersyukur memiliki orang tua yang mengerti dan bisa menolongnya mengobati kesehatan mentalnya tersebut, dengan membawanya ke psikolog dan psikiater.
Meskipun kala itu, wanita berusia 25 tahun tersebut sempat takut kalau orang tuanya masih menganggap kesehatan mental menjadi hal yang tabu.
“Tahun 2013 orang tuaku membawaku ke psikolog dan psikiater. Cuma aku tidak langsung mendapatkan yang cocok dan mencoba ke lima psikolog dan tiga psikiater,” ucapnya.
Ariel mengatakan dirinya baru mendapatkan psikolog dan psikiater di tahun 2017 dan mendapatkan hasil pemeriksaan tentang kesehatan mentalnya.
Baca juga: Kisah Ariel Tatum Punya Penggemar Fanatik, Sampai Mengajak Taaruf, Temui Sang Papa Minta Nikah
“Akhirnya setelah gonta ganti, ada diagnosa borderline personality disorder. Aku baru terima diagnosa itu diusia 16 apa 17 tahun,” jelasnya.
“Awalnya sempat tidak terima dengan diagnosa itu. Tapi aku dapat psikolog dan psikiater yang cocok,” sambungnya.
Berjalannya waktu, Ariel rupanya membutuhkan diagnosa itu agar ia bisa mengatur dirinya ketika gejala tersebut kembali muncul menganggu psikisnya.
Ariel menyebut dirinya adalah orang yang tertutup kepribadiannya terhadap orang lain. Tapi, karena menjadi artis, ia tak bisa seperti itu.
Baca juga: Film Sepeda Presiden yang Dibintangi Ariel Tatum Tayang Perdana Hari Ini
“Karena bekerja di entertain aku harus mencoba untuk bersosial, cuma emosionalku tersiksa. Aku sempat berada di titik tidak nyaman untuk bersosialisasi,” ungkapnya.
Kemudian, Ariel Tatum berusaha mencari formula agar ia bisa beradaptasi dengan lingkungan dan kepribadiannya, melalui berbagai cara.
“Berapa hari sekali bisa kerja bersosialisasi sama orang. Gua gabisa setiap hari harus ada istirahatnya. Jadi ketika sendiri gua melakukan apa yang gua suka. Ya aku merasa ngecharge diri ketika sendiri,” ujar Ariel Tatum.
Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.