Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Kehebatan militer China dalam mengembangkan senjata perang tak bisa diragukan lagi, berbagai alat penunjang perang yang futuristik dan canggih pun mulai dipamerkan Beijing pada dunia.
Saking cepatnya China dalam memproduksi dan mengembangkan senjata membuat negeri tirai bambu ini dinobatkan sebagai salah satu negara militer terkuat.
Bahkan pejabat pertahanan Pentagon, Mayor Jenderal Cameron Holt menyebut bahwa China memiliki peralatan militer lima hingga enam kali lebih cepat dibanding Amerika Serikat (AS).
Baca juga: 9 Pesawat Tempurnya Bermanuver di Taiwan, China Siap Operasi Militer ke Pulau Formosa Kapan Saja
Hal inilah yang membuat AS khawatir apabila kemampuan militernya bisa kalah dengan peralatan perang China.
Melansir dari News Delivers, perkembangan militer China bisa mengalami kemajuan pesat setelah pejabat Beijing mengubah semua sistem sumber dayanya hingga membuat China dapat memproduksi senjata dengan harga yang jauh lebih murah.
“Pengembangan senjata Beijing dilakukan dengan biaya rendah tetapi dapat memberikan keuntungan strategis yang tidak dapat diabaikan oleh Washington. Mereka menghabiskan sekitar 1 dolar AS hingga 20 dolar AS untuk mendapatkan kemampuan yang sama dengan kami, ” jelas Mayor Jenderal Cameron Holt, perwira tinggi Angkatan Udara Pentagon.
Situasi ini berbanding terbalik dengan AS hingga jendral Holt memperingatkan para pejabat di wilayahnya untuk segera mengubah sistem alokasi dana yang lambat dan tidak fleksibel.
Sebagai informasi, sebelumnya AS memberlakukan aturan yang tidak efisien, dimana para pemegang dana akan menganalisis jenis teknologi apa yang akan dibutuhkan angkatan militernya.
Dengan semua proses panjang tersebut setidaknya para militer Pentagon memerlukan waktu kurang lebih 4 tahun sampai pengajuan senjata mereka selesai direvisi komite AS. Alasan inilah yang membuat pengadaan alat senjata di AS mengalami perlambatan.
Baca juga: Terdampak Pengetatan Moneter Amerika, Cadangan Devisa China Turun 56,5 Miliar Dolar AS
“Amerika perlu memiliki rasa urgensi tentang persaingan kekuatan besar karena China berperang melawan sistem internasional yang dibentuk setelah Perang Dunia II,” tambah Holt.
Selain memicu kekhawatiran AS, menguatnya status militer China juga telah meningkatkan ketegangan konflik antara Beijing dengan Taiwan terkait sengketa teritorial di kawasan laut China Selatan.
Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.