Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, GENEVA – The World Food Program atau Program Pangan Dunia (WFP) melaporkan jutaan orang Ukraina mengalami kesulitan mendapatkan makanan yang cukup saat invasi Rusia ke Ukraina terus berlanjut.

Dilansir dari VoA News, Minggu (10/7/2022) juru bicara Program Pangan Dunia, Tomson Phiri mengatakan, pertempuran dan ketidakstabilan di Ukraina telah memutus akses masyarakat terhadap pasokan makanan dan komoditas dasar lainnya.

Perekonomian Ukraina mengalami penurunan sejak Rusia menginvasi lima bulan lalu. Di sisi lain, pertempuran sengit telah mendorong eksodus massal warga, dengan perkiraan 5 juta orang melarikan diri ke negara lain.

Baca juga: Menlu AS Khawatirkan Harmonisnya Hubungan Beijing dengan Moskow di Tengah Konflik Ukraina

Phiri mengatakan, rumah tangga berada dalam kesulitan ekonomi yang parah, dengan 1 dari 3 keluarga Ukraina tidak dapat memperoleh makanan yang cukup.

Namun, jumlah ini meningkat menjadi 1 dari 2 keluarga di beberapa daerah di timur dan selatan Ukraina, di mana pertempuran berlangsung sangat intens.

“Program Pangan Dunia dengan cepat telah meningkatkan bantuan melalui distribusi makanan atau uang tunai kepada 2,6 juta orang di Ukraina pada bulan Juni, dan terus bekerja dengan mitra untuk menjangkau daerah-daerah yang dekat dengan wilayah konflik,” kata Phiri.

Selain itu, Phiri mengatakan, Program Pangan Dunia telah mentransfer total 140 juta dolar AS uang tunai dan voucher kepada hampir 1,9 juta orang sejak April dan sisanya telah diberikan dalam bentuk barang.

“Orang-orang telah menerima uang tunai dalam waktu 72 jam setelah mendaftar. Setiap dolar yang dibelanjakan, langsung disuntikkan ke dalam ekonomi lokal,” imbuhnya.

Program Pangan Dunia juga sedang mempersiapkan untuk memberikan bantuan makanan kepada lebih dari 300.000 pengungsi Ukraina di negara-negara tetangga. Operasi ini termasuk bantuan untuk komunitas tuan rumah.

Baca juga: Pengamat: Upaya Pemerintah Jaga Ketahanan Pangan di Tengah Krisis Global Patut Diapresiasi

Phiri menjelaskan, saat ini putaran kedua transfer uang tunai sedang diberikan untuk 15.000 keluarga Moldova yang menampung pengungsi Ukraina.

Uang itu diharapkan dapat membantu tuan rumah mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk memberi makan dan merawat para pengungsi Ukraina.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.